🚀 82 🚀

407 85 61
                                    

"Kalian membutuhkan penata rias?" Jungkook bertanya kepada petugas A.

"Betul, Tuan Jeon."

"Tim penata riasku yang tadi pagi meriasku dan Seokjin masih ada di sini."

Mata petugas A membelalak hampir jatuh keluar.

Dalam waktu singkat, sebuah tim makeup artis yang terdiri dari tujuh orang memasuki ruangan. Masing-masing membawa sebuah koper yang cukup besar.

 Masing-masing membawa sebuah koper yang cukup besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo, kami adalah tim penata rias Tuan Jeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo, kami adalah tim penata rias Tuan Jeon. Pengantin wanita mana saja yang perlu kami rias?"

"6 orang ini." Sahut petugas B dengan wajah sumringah.

Keenam pengantin yang sejak awal sudah berkeluh kesah terus itu, dengan cepat mengangkat tangan mereka.

"Pengantin prianya juga perlu dirias sedikit. Apakah waktunya sempat? Pernikahannya akan dimulai dalam satu jam." Ujar petugas B.

Sang ketua penata rias melipat lengannya dan menatap para pengantin di depan mereka.

"Para pengantin ini sangat cantik, tentu saja sempat."

Pengantin-pengantin itu seketika bersorak senang.

"Terima kasih." Ucap petugas B kepada para penata rias.

"Sama-sama."

Seokjin dan Jungkook yang melirik semua kejadian itu dari tempat duduk mereka, kemudian saling memandang dengan raut wajah puas.

🛸

Sambil menunggu pasangan pengantin lain yang sedang dirias, Seokjin beranjak untuk mengambil minuman lagi.

Sesekali ia menoleh untuk melihat Jungkook, memastikan kekasihnya baik-baik saja sendirian di sana.

Seokjin sedang berdiri di depan mesin pembuat teh, ketika seorang rekan kerja menyapanya.

"Kim Seokjin?"

Seokjin menoleh. "Insinyur Cho."

"Kau juga ikut dalam pernikahan massal?" Tanya pria bermarga Cho itu.

You Are My GloryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang