🚀 20 🚀

437 72 44
                                    

Seokjin tidak menjawab pertanyaan Sangyeop.

"Sudah hampir jam 5 pagi sekarang. Istriku seharusnya sudah bangun dan menyiapkan keperluan sekolah anakku."

"Bagaimana hubungan kalian berdua belakangan ini? Kalian sudah tidak harmonis?" Tanya Seokjin.

"Hahh?"

"Namjoon bilang kalian akan bercerai."

"Hahh?"

Seokjin tertawa sendiri karena ia teringat asumsi konyol Namjoon. Dan sekarang ia meniru kekonyolan tersebut.

"Sepertinya kau butuh pendamping supaya tidak menjadi aneh begini. Istriku mempunya seorang junior baru di tempat kerjanya. Ia ingin menjodohkannya denganmu." Kata Sangyeop.

"Junior istriku melihat foto group kita, ketika berkunjung ke rumah kami dan dia menanyakan apakah kau sudah punya pacar. Eh kau tahu, Seokjin-ah, meskipun aku hanya kalah tampan sedikit darimu, tapi istriku dulu harus berusaha sangat keras untuk mendapatkanku." Sangyeop tertawa geli sendiri.

Seokjin tersenyum. "Tolong sampaikan penolakkanku kepada Min Ah noona."

"Kau betul-betul tidak berniat pacaran, Seokjin-ah? Aku sudah pernah bertemu dengan junior istriku. Orangnya lumayan cantik."

"Tolong, jangan jodohkan aku dengan orang itu." Sahut Seokjin.

Setelah hening beberapa saat, Seokjin akhirnya bercerita kepada Sangyeop.

"Baru-baru ini aku bertemu....."

Sangyeop langsung menyela sebelum Seokjin menyelesaikan kalimatnya.

"Seseorang?"

"Iya." Sahut Seokjin.

"Berita luar biasa ini!" Seru Sangyeop.

"Dia sangat cerdas." Kata Seokjin.

Ia teringat pertemuan mereka setelah 10 tahun, di depan lobby kondominium. Bagaimana dirinya menjadi korban penipuan Jungkook.

 Bagaimana dirinya menjadi korban penipuan Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia sedikit nakal."

Seokjin teringat kejadian ketika Jungkook menggodanya, saat ia bertanding dengan Ga Young di rumah Hoseok.

"Dia tidak banyak menuntut."

Seokjin teringat Jungkook yang langsung mau diajak nonton tanpa protes sama sekali.

"Dia sepertinya orang yang baik. Kau bertemu dengannya saat cuti?" Tanya Sangyeop.

"Bukan, kami berasal dari sekolah menengah atas yang sama."

"Teman sekolah menengah? Kenapa kau baru pacaran dengannya sekarang? Tanya Sangyeop.

"Dulu, aku tidak pandai menilai karakter orang." Sahut Seokjin.

"Ah ya, aku belum pacaran dengannya." Tambah Seokjin.

"Kau bercanda! Apa dia tidak menyukaimu? Tapi aku rasa bukan itu alasannya."

You Are My GloryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang