Seokjin langsung menegakkan badannya yang sedang bersandar di mobil begitu melihat Jungkook.
Jungkook awalnya terkejut sampai berhenti melangkah. Kedua mata bulatnya sempat bergetar. Namun ia kemudian mendongakkan kepalanya sedikit, supaya terlihat sombong. Ia berjalan dengan langkah cepat disertai wajah cemberutnya, menuju ke mobilnya.
Jimin melompat-lompat kecil di belakang Jungkook. Wajahnya tidak berhenti tersenyum sedari tadi.
"Aku dengar kau akan pulang ke Daejeon. Kita 1 mobil saja. Aku numpang mobilmu."
Kalimat pertama yang diucapkan Seokjin begitu Jungkook sudah berdiri di hadapannya.
Jungkook menatap tajam Seokjin, lalu berpaling ke sebelah, memelototi Jimin.
"Kapan dia meneleponmu?!"
Namun sebelum Jimin menjawab, Seokjin dengan cepat menyela.
"Kemarin sore."
"Ayo, kita berangkat sekarang." Kata Jimin dengan riang.
Ia hendak maju dan membuka pintu mobil, namun tangannya ditarik mundur oleh Jungkook.
"Jimin-ah, kau tidak perlu ikut aku pulang."
"Hah?"
"Kau di sini saja. Pakai waktu libur ini untuk menemani eommamu."
"Tidak apa-apa. Aku sudah bilang sama eomma akan mengantarmu malam ini. Besok aku akan kembali ke sini bersama ahjussi Wang dan ahjussi Lee. Beberapa hari lagi, kami akan kembali ke sana menjemputmu."
Karena Seokjin dan Jungkook yang sama-sama tidak bergerak, Jimin langsung sadar.
"Kalau begitu, aku tidak jadi ikut kau pulang, Jungkook-ah. Hanya saja aku kuatir, kau selalu lupa ini itu saat mengemas barangmu sendiri. Kau juga suka ketinggalan barang. Nanti kalau sudah mau kembali ke Seoul, hati-hati packing barangmu."
Jungkook langsung memberikan side eyes kepada Jimin.
Jimin baru sadar ia keceplosan. Dengan cepat ia langsung menutup mulutnya.
"Ahjussi Wang, anda juga tidak perlu mengantar kami." Kata Seokjin kepada sopir Jungkook.
"Aku yang akan menyetir." Seokjin menatap Jungkook.
"Kau punya SIM?" Tanya Jungkook kuatir.
"Tentu saja. Kadang kala tim kami harus mengobservasi di tempat-tempat yang berbahaya. Seperti padang gurun dan padang salju. Aku pernah menyetir ke semua tempat tersebut. Jalan tol adalah medan yang mudah bagiku. Jangan kuatir."
Seokjin lalu mengambil sesuatu dari kantong bajunya
"Ini SIM-ku."
Ia memberikan sebuah dompet tipis segiempat kecil kepada Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Glory
ФанфикJungkook jatuh cinta kepada Jin saat masih sekolah. Namun Jin menganggap Jungkook bukan pasangan yang tepat untuknya. Mereka bertemu kembali setelah dewasa. Apakah Jungkook mampu membuktikan dirinya adalah pasangan yang tepat untuk Jin sekarang? You...