Hari ini pagi-pagi Seokjin sudah memimpin rapat timnya. Hadir di sana Namjoon, Yoongi, Taehyung serta beberapa anggota lain tim mereka.
Jadwal mereka hari ini adalah melakukan simulasi satelit SpaceX saat sudah di luar angkasa setelah diluncurkan.
Mereka akan mengadakan simulasi bersama beberapa departemen lain.
Ruangan yang dijadikan tempat simulasi dibuat semirip mungkin dengan keadaan di luar angkasa nanti.
Simulasi ini memakan waktu seharian karena beberapa kali mengalami kegagalan.
Sudah malam ketika mereka akhirnya berkumpul di ruang meeting untuk membahas hal tersebut.
"Semuanya, aku sudah memeriksa dan melakukan perhitungan ulang. Seharusnya tidak ada kesalahan sama sekali di bagianku. Kalian semua harus memastikan perangkat mandiri kalian bekerja dengan benar. Coba kalian periksa ulang." Kata Seokjin.
Yang lain segera memeriksa seperti yang disarankan oleh Seokjin.
Beberapa saat kemudian, semuanya melaporkan bahwa dari hasil pemeriksaan semuanya sudah benar.
"Berikan padaku blueprint hasil test kalian semua. Mari kita check sekali lagi dari awal." Kata Seokjin.
Semuanya mengangguk.
Hari sudah semakin malam. Bulan juga sudah muncul untuk menyapa para penghuni bumi.
Rekan-rekan sekerja Seokjin sudah menunjukkan tampang kelelahan.
Yoongi menguap lebar sambil menutup wajahnya.
Sedangkan Namjoon mengucek-ngucek matanya.
Taehyung terlihat menarik-narik ujung hidungnya dengan tampang kuyu.
Seokjin melihat jam tangannya. Ia baru menyadari hari sudah malam.
"Baiklah, hari ini sampai di sini dulu. Kalian pulang dan istirahatlah. Besok kita lanjutkan lagi diskusi hari ini."
"Semoga besok kita sudah bisa menemukan masalahnya ada di mana. Kalau tidak, besok tidak akan bisa pulang awal merayakan ulang tahun temanku." Ujar Taehyung.
Seokjin tertekun sejenak mendengar kata ulang tahun. Namun ia segera menepiskan pikirannya.
"Seokjin-ah, kau tidak pulang?" Tanya Namjoon.
"Kau duluan saja. Aku selesaikan beberapa pemeriksaan dulu. Tempat tinggalku dekat, tinggal jalan kaki." Sahut Seokjin.
"Baiklah, aku duluan. Jangan pulang terlalu malam." Namjoon menepuk pundaknya dan berlalu dari sana.
🛸
Malam itu setelah pulang ke rumahnya, Seokjin segera mandi dan berganti pakaian. Ia sedang menunggu sesuatu, matanya tidak lepas menatap layar ponselnya.
Tidak lama kemudian, yang ditunggunya muncul.
Jungkook melakukan live karena hari ini adalah hari ulang tahunnya.
Seokjin tersenyum kecil ketika melihat kemunculan Jungkook.
Ia membaca komentar-komentar para fans Jungkook. Mereka memuji Jungkook sangat tampan malam ini.
"Karena mau bertemu kalian, makanya aku berusaha tampil sebaik mungkin. Aku memakai baju baru, khusus hanya untuk kalian." Jungkook merayu para fansnya.
Seokjin menatap sendu wajah Jungkook di layar. Matanya memancarkan kerinduan yang sangat besar. Ia juga tidak bisa menahan senyum ketika mendengar Jungkook membalas pesan yang dikirim para fansnya.
Salah satu fans mengetik pertanyaan apakah Jungkook menerima kado spesial tahun ini.
"Aku tidak menerima kado spesial tahun ini. Tapi kehadiran kalian malam ini sudah menjadi kado spesial bagiku." Jawab Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Glory
Fiksi PenggemarJungkook jatuh cinta kepada Jin saat masih sekolah. Namun Jin menganggap Jungkook bukan pasangan yang tepat untuknya. Mereka bertemu kembali setelah dewasa. Apakah Jungkook mampu membuktikan dirinya adalah pasangan yang tepat untuk Jin sekarang? You...