Sixty Seven

351 75 15
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.

!!!
Sebelum lanjut baca, monggo di vote dulu hehehehe

***

Seperti ucapan Wini kemarin, hari ini Eunice sudah diperbolehkan kembali ke rumah. Meskipun Joanna sudah berusaha membuat sang ibu untuk tetap menjalani perawatan di rumah sakit, tetapi akhirnya dia mengalah juga dengan syarat akan ada perawat yang akan tinggal di rumah mereka memantau Eunice.

"Hmm, kasur mama emang paling nyaman." Ujar Eunice setelah Joanna berhasil membantunya untuk berbaring di atas ranjang yang beberapa hari ini tidak dia tempati.

"Mama mau aku bawain ranjangnya ke rumah sakit? Asal mama mau stay di rumah sakit." Tawar Joanna.

"Jo, kita udah bahas ini yah. Lagian udah ada suster Jesi yang jagain mama. Udah ga perlu di rumah sakit lagi."

"Tapi janji yah ma, kalau mama ngerasa ada sesuatu yang ganjel, bilang sama Joanna."

"Iya sayang. Eh iya, hari ini kamu ada rapat kan di rumah sakit? Buruan kesana, ga enak nanti Prof Brian dan tim kamu kelamaan nunggunya."

"Hmm. Aku pergi dulu. Aku usahain bisa pulang cepet mantau mama." Ucap Joanna protektif.

"Iya sayang."

"Sus, kabarin aku tiap sejam yah soal keadaan mama. Kalau ada apa-apa langsung telpon aja, kalau perlu apa-apa juga bisa minta tolong sama bi Wini. Dan jangan tinggalin mama sendirian yah." Jelas Joanna.

"Baik dokter."

"Makasih sus. Aku berangkat dulu mam." Ujar Joanna lalu mencium pipi ibunya lalu segera berangkat.

###

"Mba Jo!" Seru Ajun sebelum Joanna berhasil membuka pintu mobilnya.

"Kenapa Pak?" Tanya Joanna segera memutar tubuhnya ke arah Ajun yang berjalan ke arahnya.

"Mobilnya mba Joanna kayaknya perlu di service dulu mba. Tadi pas saya bawa kayak ada yang ganjel."

"Oh iya, bulan ini belum service yah bang. Yaudah, ini kuncinya. Saya ke RS pake motor aja bang, udah di service kan motor saya?"

"Udah saya service minggu lalu mba. Tapi lagi mendung mba. Mau saya anter pake mobilnya ibu aja?"

"Ga usah pak. Belum mendung banget kok. Pak Ajun di rumah aja, ntar bi Wini sama suster Jesi ada keperluan buat mama tapi ga ada bapak lagi."

"Yaudah mba, hati-hati. Saya izin bawa mobil mba ke bengkel ya mba."

"Oke pak, terima kasih." Ucap Joanna lalu mengambil kunci motor yang diberikan oleh Ajun dan segera menggunakan helmnya.

#

##

Sudah hampir 15 menit Joanna menunggu kemacetan di depannya ini tapi tak kunjung ada pergerakan sama sekali.

Dan sudah 3 kali Hanish menghubunginya karena dia belum tiba sejak tadi, padahal rapat akan dimulai satu jam lagi.

"Duhh, gue udah pake motor masih aja kejebak macet. Ada ape sih di depan?" Gerutu Joanna.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tidak Bisa LariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang