Fifty Seven

804 92 19
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.


Gomgom segera masuk ke dalam mobil setelah dia meletakkan barangnya di bagasi.

"Sayang, anak buah aku pada mau ke mall. Boleh mereka numpang?" Tanya Gomgom pada Joanna yang sejak tadi menunggunya mengambil barang di dalam mess.

"Boleh kok. Kenapa ga, di belakang masih cukup ga buat mereka? Kalau ga biar kita pesen taxi buat mereka." Joanna mengecek jok belakang.

"Cukup kok. Merekakan cuma bertiga."

"Yaudah kalau gitu. Ajak mereka aja."

Mendengar jawaban Joanna, Gomgom segera memberi kabar kepada anak buahnya untuk segera menemui mereka di parkiran. Tak perlu menunggu lama, mereka bertiga sudah berjalan ke arah mobil itu.

Clek

Pintu disamping Joanna tiba-tiba saja terbuka, membuatnya juga Gomgom cukup terkejut.

"Eh, ada dokter Joanna ternyata. Maaf dok, saya kita di depan masih kosong, soalnya saya biasa duduknya di depan." Ucap Erin, pelaku yang membuka pintu tersebut.

"Heh! Itu kalau gue yang bawa mobil, ga usah banyak gerakan tambahan lo. Nih, lo duluan masuk." Weny yang sementara membuka pintu belakang segera menutup pintu yang tadi Erin buka.

Sementara Joanna yang hanya terdiam melirik Gomgom tajam, Gomgom hanya mengangkat bahunya tanda tak mengerti dengan kelakuan Erin barusan.

Erin segera masuk setelah Restu, membuat dia duduk diantara Restu dan Weny.

"Muat ga kalian?" Tanya Joanna sambil membalikkan tubuhnya ke belakang.

"Muat kok dok." Jawab Weny.

"Eh kaki dan tangan dokter kenapa? Kok diperban kayak gitu?" Tanya Restu melihat keadaan Joanna.

"Ada accident kecil kemarin hehehe." Jawab Joanna sambil tersenyum.

"Wah, kami baru tahu dok. Maaf ya dok, kami ga sempet jenguk. Pantas aja tadi komandan ngambil barangnya, tapi dokter ga ikut." Jawab Restu.

"Iya, ga apa-apa kok. Eh ini kalian mau jalan kemana?"

"Ke mall deket sini aja dok. Mau beli beberapa barang sekalian ole-ole sebelum pulang. Dokter ga mau ikut?" Tanya Weny.

"Kaki dokter Joanna kan lagi sakit Wen, gimana mau ikut bareng kita." Ujar Erin yang sejak tadi tidak bersuara.

Weny dan Restu segera melirik Erin tajam agar dia bisa menjaga ucapannya.

"Iya bener, saya ga bisa ikut. Maaf yah, soon deh kita jalan bareng. Fabiola juga udah nyiapin ole-ole buat saya bawa ke Jakarta jadi ga perlu beli lagi. Terima kasih tawarannya." Jawab Joanna sopan.

"Kita udah sampai. Kalian hati-hati pulangnya, jangan ada yang sampai terlambat pulang dan membuat penjaga mess laporin kalian." Gomgom yang sejak tadi hanya fokus mengendarai mobil akhirnya ikut dalam percakapan mereka.

Tidak Bisa LariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang