Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.Eunice membantu Joanna memasukkan beberapa barang yang akan Joanna bawa pulang esok malam.
"Ma, Joanna boleh bicara sesuatu sama mama? Dari tadi siang Joanna bingung mau gimana." Tanya Joanna saat Eunice sudah selesai memasukkan salah satu pakaian yang akan dibawanya ke dalam koper.
"Mau bicara tentang apa sayang?" Ujar Eunice seraya duduk, memberikan tanda pada Joanna untuk segera bercerita.
"Kemarin tante Endang minta tolong sama Joanna untuk bisa bujuk Gomgom."
Flashback On
"Jo, waktu kita makan malem bareng kamu inget kan ada teman tante yang ngajak tante bicara diluar resto?" Tanya Endang.
"Iya tante, Joanna ingat."
"Yang ngajak tante bicara namanya tante Lydia, temen SMA tante. Dia juga punya anak perempuan seumuran dengan kalian, namanya Qiara. Bahkan waktu masih kecil, dia dan Gomgom jadi teman masa kecil, dimana ada Gomgom disitu ada Qiara. Hingga akhirnya Lidya dan keluarganya harus pindah ke New York saat mereka berdua masih SD kelas 4 kalau tante tidak salah ingat." Endang menghentikan penjelasannya sejenak.
"Tapi beberapa minggu lalu, mereka sekeluarga sudah kembali ke Indonesia karena Qiara yang harus menjalani perawatan di Indonesia, sebetulnya perawatan di New York lebih baik dari Indonesia, tetapi Qiara memaksa untuk perawatan disini, karena dia sudah tidak berharap sembuh seperti sediakala, dia cuma ingin menikmati hidupnya. Dan untuk itu Lydia mencari tante, tetapi akhirnya kami bertemu di restoran malam itu secara tidak sengaja. Dia mau Gomgom menemani Qiara selama pengobatan."
Kalimat terakhir yang dilontarkan Endang jelas membuat Joanna terkejut, dia menatap mata wanita paru baya itu agar dapat menerjemahkan maksud dan tujuan Endang.
"Ga sayang, tante bukan mau kalian pisah. Ga sama sekali." Endang menepis pikiran Joanna yang sangat terlihat dari tatapannya.
"Tante juga sudah bicara masalah ini ke Gomgom, dan dia juga berpikiran seperti kamu. Tapi sekali lagi, tante ga maksud pisahin kalian. Tante cuma mau bantuin Lydia saja, dengan cara Gomgom menemani Qiara selama pengobatan, sebagai teman tidak lebih. Tetapi kamu pasti sudah tahu seberapa keras kepalanya Gomgom. Maka dari itu tante mau minta tolong kamu untuk bisa bicara sama Gomgom, bujuk dia."
"Kamu bisa sayang?"
Flashback Off
"Terus kamu jawab apa?" Tanya Eunice.
"Aku bilang, aku bakal coba bicara sama Theo ma." Ucap Joanna dengan mata berkaca-kaca.
Eunice segera memeluk anak gadisnya itu sambil menepuk pelan punggungnya.
"Mama tahu, ini berat untuk aku. Kalau aku cuma mikirin diri aku, aku pasti ga bakal lakuin ucapan tante Endang, tapi aku juga ga mau Theo ngelawan mamanya." Ujar Joanna.
"Mama mungkin ga bisa bantu banyak sayang. Tapi kamu harus bicarain ini sama Gomgom, jangan ngambil keputusan sepihak, karena ini masalah kalian berdua."
"Tapi aku ga siap ma, gimana kalau dia lebih milih mutusin daripada harus pikirin aku? Apalagi aku harus ldr sama dia."
"Nak, dalam hubungan kita akan selalu di uji. Mungkin selain jarak, masalah ini juga bisa jadi ujian kalian apakah kalian siap sampai akhir hayat selalu bareng atau ga. Tapi komunikasi memang harus jadi nomor 1 dalam hubungan, karena yg menjalaninya 2 orang dengan pikiran yang berbedah-bedah." Nasihat Eunice.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tidak Bisa Lari
Roman d'amourSeorang abdi negara kebanyakan akan memilih pasangan yang berprofesi di bidang kesehatan, begitupun sebaliknya. Tapi berbeda dengan Iptu Theodore Gomgom Octofarrel, lelaki 28 tahun yang sebentar lagi pangkatnya akan naik ini sejak dulu tidak pernah...