Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.Karin, Eunice, Joanna membuka pintu ruangan tempat Fabiola bersiap.
"Ini beneran Fabiola?" Tanya Eunice menatap Fabiola yang sudah menggunakan gaun putih.
"He yaiyalah gue! Telat lo bertiga, harusnya daritadi nyampenya." Balas Fabiola.
"Ini udah beneren Bibi, mi. Lo liat aja, udah mau jadi istri orang masih ganas gitu jawabnya." Timpal Joanna.
"Hmm, pujian dari gue jadi ketunda." Ujar Karin.
"Sini buruan sini." Panggil Fabiola lagi, membuat mereka bertiga segera menghampirinya.
"Ada apa ibu ratu?" Tanya Karin seolah menjadi dayang Fabiola.
"Ini make heelsnya gimana pas jalan? Perasaan kemarin pas kita beli ga ketinggian banget dah." Ucapan Fabiola membuat tawa ketiganya pecah.
"Gue udah nyuruh latihan kan Bi dari seminggu yang lalu." Ucap Karin.
"Ya gue cuma latihan 3 hari, Rin."
"Yaudah, sekarang kita latihan aja dulu. Masih ada waktukan?" Tanya Joanna.
"Masih." Seru mereka bertiga.
"Ok, yuk gue bantuin berdiri." Joanna mulai memegang tangan Fabiola.
Akhirnya mereka bertiga mengajari Fabiola selama beberapa menit sebelum akhirnya kedua orang tua Fabiola masuk ke ruangan itu untuk memanggil Fabiola.
###
"Huft akhirnya sah juga." Ucap Joanna setelah akad selesai.
"Dia yang nikah, kita yang dagdigdug." Ucap Karin.
"Ya lo mikir aja, Khalifah udah serius ngucapin, dia malah cengar cengir." Timpal Eunice.
"Dia ngira lagi syuting stand komedy kali." Ujar Teguh yang juga cukup kesal melihat sahabatnya yang sudah sah menjadi istri orang itu.
"Yaudah sekarang kita bantuin dia siap-siap lagi. Guh, lo mau langsung ke tempat resepsi aja?" Tanya Karin.
"Iya, setelah nemuin Fabiola dan Khalifah, gue, Efra sama Rian mau langsung ke gedung."
"Ok kita bantuin Bibi dulu yah." Ucap Karin lalu segera berjalan ke arah pengantin diikuti Joanna, Eunice dan Kayla.
###
"Liat nih. Lo pada kapan?" Ucap Fabiola memperlihatkan cincin yang baru beberapa jam dipakainya.
"Sombong amat, tunggu aja. Tahun ini juga kan sayang?" Balas Karin, lalu memberi kode pada Rian.
"Hmm, iya sayang." Jawab Rian.
"Setelah wisudanya Kayla gue juga nyusul kok, tenang aja."
"Kita minggu depan lamaran, harus dateng semua yah." Ucap Eunice yang masih setia bergandengan dengan Efraim.
"HAH?!" Seru mereka semua kecuali pasangan ini, yang malah senyam senyum.
"Lo serius apa gimana Yun?" Tanya Fabiola tak percaya.
"Ya serius."
"Kenapa ga bilang dari lama?" Tanya Karin.
"Maunya ngasih tahu kalian pas acara ini, biar suprice buat semua."
"Maksud lo hadiah pernikahan gue?" Tanya Fabiola.
"Hmm, bahagia kan lo."
"Bahagia banget, ini jantung gue jadi melemah karena kaget."
"Kamu ga apa-apa sayang?" Tanya Khalifah khawatir mendengar perkataan Fabiola.
"Indahnya dunia persuami-istrian ini." Gumam Joanna.
"He lo! Mana pacar lo? Waktu itu lo bilang ngasih tahunya pas nikahan gue kan?" Tagih Fabiola.
"Calm down. Sementara dalam pengantaran kurir." Jawab Joanna.
"Ini lama-lama gue ga percaya lo udah ada pacar Jo. Banyak banget alasannya." Ujar Khalifah.
"Lo ga percaya sama sepupu lo yang cakep ini? Yaudah kalau ga percaya."
"Halo semua!" Seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu membuat situasi menjadi tegang.
"Gomgom?" Khalifah memastikan.
"Beberapa bulan ga ketemu ga buat lo lupa sama gue kan? Eh btw selamat ya lo berdua, maaf gue baru dateng sekarang." Gomgom segera menyelam kedua pengantin.
"Makasih ya bro." Ucap Khalifah.
"Makasih yah Gom. Gue kira lo ga bakalan dateng, soalnya ga bisa dihubungi sama sekali." Ujar Fabiola.
"Ga dong, gue yang jadi obat nyamuk kalian selama masa kuliah, masak ga dateng pas udah sah."
"Hahaha, bener juga."
"Gue duduk bareng temen-temen dulu yah."
"Tolong duduknya jangan deket sama Joanna yah." Bisik Fabiola, dibalas senyuman oleh Gomgom.
Gomgom segera berjalan ke arah teman-temannya dan segera duduk di kursi kosong disamping Joanna, membuat ketegangan semakin nampak. Semua sorot mata tajam mengarah ke arah lelaki itu.
"Eh lo pada kenapa natap gue kayak gitu? Gue tambah tampan?" Tanya Gomgom.
Tidak ada jawaban, mereka menjaga agar pernikahan hari ini tidak ada keributan.
"Lo gimana? Ga kangen sama gue?" Tanya Gomgom pada Joanna membuat mata mereka lebih melebar mendengar ucapan Gomgom itu.
"Gomgom sadar ga sih sama yang dia bilang?" Batin Eunice.
Joanna tersenyum menatap Gomgom. "Kan kita baru ketemu beberapa jam yang lalu sayang. Kangen apaan?"
"HAH!?" Seruan kembali terdengar mendengar kata 'sayang' dari Joanna.
"Wait, wait. Ini lo berdua bisa jelasin ke kita ga sih ada apa sama kalian? Ini dari tadi kita ga paham yah." Teguh angkat bicara.
"Hmm, perkenalin. Pacarnya Joanna." Ucap Gomgom sambil menarik pinggang Joanna pelan agar dapat berdekatan dengannya.
"HAH?!" Seruan kembali terdengar.
"Hah hoh hah hoh. Udah ya sobat-sobatku semua. Siapa yang ga percaya gue punya pacar? Tolong angkat tangan. Nih pacar gue udah ada disini." Ujar Joanna menahan tawa melihat ekspresi teman-temannya.
"Jo? Ini serius?" Tanya Eunice.
"Iya mami."
"Gile yah, hadiah nikahan gue emang wow banget. Yunyun yang bakalan lamaran sama Efraim minggu depan, Dora yang ternyata udah jadian sama Gomgom." Ucap Fabiola terkejut.
"Udah-udah, kagetnya ditunda dulu. Lo berdua masih ada resepsi. Buruan siap-siap." Ucap Joanna setelah menatap jam tangannya.
"Yaudah, kita ke gedung duluan yah." Pamit Teguh.
"Sayang, gue juga ikut bareng mereka yah." Ujar Gomgom yang mendapat tatapan tajam dari Teguh.
"Ok sayang." Jawab Joanna.
"Hadew, lama jadi jomblo lumutan, sekalinya dapet pacar langsung sayang-sayangan." Canda Karin.
"Gue ga mau kalah dari kalian semua hahahaha." Balas Joanna
***
Hmm, demi kejar kebut malam ini dua part, part ini ga panjang banget ya heheheSilahkan dibaca dan di koment ya teman-teman
🫶

KAMU SEDANG MEMBACA
Tidak Bisa Lari
RomantikaSeorang abdi negara kebanyakan akan memilih pasangan yang berprofesi di bidang kesehatan, begitupun sebaliknya. Tapi berbeda dengan Iptu Theodore Gomgom Octofarrel, lelaki 28 tahun yang sebentar lagi pangkatnya akan naik ini sejak dulu tidak pernah...