Sixty Two

1.2K 90 9
                                        

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.

"Ga! Aku ga mau bahas masalah itu." Gomgom membuang mukanya kembali menghadap ke depan.

Joanna menangkup kedua pipi Gomgom agar kembali menatapnya.

"Ga sayang. Kita harus bahas ini. Aku ga mau kamu jadi anak ga berbakti sama orang tua, dan aku ga mau kamu jadi orang yang egois."

Gomgom menatap Joanna kesal, mengapa wanitanya ini sangat mendukung pemikiran mamanya?

"Aku paham apa yang kamu pikirin dan rasain soal ini. Aku juga rasain hal yang sama. Wanita mana yang mau pacarnya deket sama wanita lain? Ga ada." Lanjut Joanna.

"Terus kenapa kamu mau bahas ini?"

"Karena tante Endang minta tolong sama aku untuk bicara masalah ini sama kamu. Tante Endang ga salah kok, malah dia udah yakinin aku kalau hubungan kita tetap akan kayak gini, ga ada yang berubah. Dia cuma mau bantuin temen yang dia anggap saudara."

"Kamu yakin sama ucapan mama?"

"Aku ga bakalan yakin, kalau aku ga kenal kamu dan aku ragu sama kamu. Tapi aku percaya dan yakin kamu akan tetap jadi Gomgom aku. Kita udah sampai di tahap ini sama-sama, itu ga kebetulan sayang. Kalau Tuhan emang mau kita ga bareng, mungkin waktu kamu hilang kabar kita udah ga bisa ketemu lagi, tapi ga kan?"

"Tapi kamu bakalan sakit hati sayang. Apalagi kita bakalan LDR lagi, aku ga mau kamu sedih waktu aku ga ada di samping kamu."

"Mungkin iya, aku bakalan sedih. Tapi aku tahu kita bisa lewatin ini sama-sama. Kalau aku percaya sama kamu, kamu percaya ga sama aku?" Tanya Joanna.

Gomgom mengangguk lalu memeluk Joanna erat.

"Sayang maaf yah, kamu harus lewatin ini semua." Ujar Gomgom.

"Ga ada yang salah disini. Aku tetap bersyukur bisa di keadaan seperti ini, sama kamu. Terima kasih sayang." Jawab Joanna.

"Aku janji ga akan ada yang berubah dari hubungan kita, dengan atau tidak adanya masalah, aku bakalan jaga hubungan kita. Bantuin yah sayang."

"Iya sayangku." Jawab Joanna lalu membalas pelukan Gomgom erat.

"Sakit Gom, tapi aku ga bisa buat apa-apa. Ini mungkin udah jalan terbaik."

###

"Udah ga ada yang ketinggalankan?" Tanya Eunice ke sekian kalinya saat mereka bertiga sudah berada di waiting room.

"Mam, ini udah kelima kali mama tanyain aku loh. Tenang ma, barang aku udah aman semua kok. Ketinggalan mama sama Gomgom doang, boleh aku bawa sekalian ga?" Canda Joanna membuat Gomgom yang mendengarnya terkekeh.

"Ada-ada aja kamu. Maaf yah, wanita karir kayak mama ga bisa diajak pergi gitu aja, fans mama ada banyak. Pacar kamu juga ga bisa, ada banyak masalah di NKRI yang harus dia selesaiin." Pasangan ini kembali ikut terkekeh dengan jawaban Eunice yang cukup lebay itu.

"Hmmm, iya wanita karir. Kalau gitu udah ga ada yang ketinggalan. Eh iya, tadi mama mau pergi meeting kan. Sisa sejam lagi, jalanan macet loh, mama berangkat aja."

"Ga apa-apa kamu mama tinggalin?"

"Ga apa-apa ma. Ada Gomgom kok yang nemenin aku."

"Oke, mama minta maaf ya ga bisa nemenin sampe kamu berangkat. Theo, tante nitip Joanna yah. Sampe di halalin juga silahkan."

"Siap tante, tunggu saya di rumah tante yah."

"Mulai deh kelebayannya berdua. Udah udah, ntar mama telat." Ujar Joanna lalu menyalim Eunice juga mencium pipi wanita itu sebelum pergi.

###

Gomgom terus mengaitkan tangan mereka berdua.

"Sayang, kenapa pas kita punya banyak waktu kita belum pacaran yah? Tapi waktu kita udah resmi, malah lebih banyak ldrnya?" Tanya Joanna yang menyandarkan kepalanya di pundak Gomgom.

"Udah rencana Tuhan sayang, mungkin biar kita makin cinta? Biar kalau udah nikah, makin makin deh cintanya."

"Udah siap banget nikahin aku?" Tanya Joanna menantang Gomgom.

"Aku mah dari awal sadar suka kamu, udah siap. Kamunya aja yang banyak gerakan tambahan."

"Aku atau kamu?" Tanya Joanna kembali.

"Kita berdua deh biar adil." Jawab Gomgom yang membuat Joanna tersenyum, melihat itu Gomgom segera menyembunyikan wajah Joanna di dada bidang miliknya.

"Heh? Kenapa?" Tanya Joanna yang tak mengerti kelakuan Gomgom ini.

"Kamu cantik banget kalau senyum kayak tadi, ntar ada yang suka sama kamu."

Joanna segera menarik wajahnya kembali.

"Dulu aku di suruh senyum jangan jutek, sekarang di suruh ga senyum lagi. Gimana sih?"

"Ya boleh senyum sayang, tapi cuma buat aku dan pasien kamu."

"Protektif banget mas."

"Dapetin kamu mahal neng." Jawab Gomgom membuat Joanna terkekeh hingga terdengar panggilan untuknya.

"Ya udah mau berangkat aja." Ujar Gomgom.

"Hmm. Kamu jaga diri dan hatinya baik-baik yah. Dan jangan jadi anak durhaka kamu. Aku nitip mama yah." Ucap Joanna yang sudah mulai berdiri.

Gomgom mengikuti Joanna seraya memeluk wanita itu.

"Kamu juga sayang. Ingat yah, aku selalu nunggu kamu. Tante Eunice aman bareng calon mantunya. Kalau kamu kangen vc, ga usah sok jual mahal buat hubungin pacarmu duluan yah." Ujar Gomgom.

"Iya iya." Balas Joanna lalu memeluk Gomgom sebelum lelaki itu mencium keningnya dan akhirnya dia berangkat.

###

"Tuhan, untuk kepergian kali ini aku bukan cuma titip mama, tapi sama Gomgom juga. Tuhan jagain mereka juga yah."

***

Hai hai haiii
Gimana part ini
Ldr lagii yahhh

🫶

Tidak Bisa LariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang