Fifty Six

1.6K 111 17
                                        

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.

"Ma, pegangin tangan Joanna aja." Joanna memegang tangan Eunice erat.

"Jo, mama ga bisa bantuin kamu ke toilet sayang. Berat banget." Ucap Eunicw yang sudah lelah berusaha membantu Joanna berdiri tapi tidak bisa.

"Ya tapi Joanna kebelet ma, masak iya Joanna pake pampres."

"Kemarin kamu bilang bisa jalan hari ini, mana sok ga mau pake kursi roda dari rumah sakit lagi. Kalau gini gimana? Lebih baik pake pampres aja sayang."

"Maa." Rengek Joanna.

"Kalau gitu kita tunggu calon mantu mama dulu. Saat kayak gini, kita udah harus minta bantuan dia."

"Tapi dia pasti sibuk mam."

"Gue udah ada disini." Ucap Gomgom yang sudah berada di depan kamar Joanna.

"Eh? Kok udah ada disini. Baru jam 7 pagi loh?" Tanya Joanna terkejut.

"Dia nginep semalam disini." Jawab Eunice.

"Hah? Kok mama ga bilang?"

"Gimana mama mau bilang, semalem kamu tidur di perjalanan kesini. Terus Theo harus gendong kamu dari parkiran sampai sini. Menurut kamu, pacarmu capek atau ga?" Tanya Eunice.

"Ya capek ma." Jawab Joanna

"Nah yaudah beres kan. Theo, tolong bantuin Joanna dulu ke toilet."

"Oke tante." Gomgom segera membantu Joanna masuk ke dalam kamar mandi, lalu selanjutnya dibantu oleh Eunice.

###

"Mama!" Teriak Joanna dari dalam kamarnya, membuat Gomgom yang sementara membaca berita segera berlari ke arah kamar itu.

"Kenapa?" Tanyanya pada Joanna.

"Mama mana?"

"Tante Eunice lagi keluar, ketemu temen kuliahnya. Kenapa? Lo perlu apa?"

"Kok ga bilang sama gue?"

"Tadi lo lagi tidur sayang."

"Hmm. Sayang, pacarmu laperrr banget. Boleh masakin mie instant ga?" Gombal Joanna agar Gomgom mengikuti permintaannya untuk makan mie.

"Ga boleh sayangku. Makan boleh, makan mie instant ga boleh. Makan yang lain aja yah?"

"Yaelah Gom, udah gue bujuk pake bahasa aku-kamu kok ga mempan."

"Bujuk pake 'suamiku' juga ga bakalan mempan sayangku."

"Enak aja, belum sah kite."

"Yaudah, besok di sah-in udah siap?"

"Gue aja cari info tentang lo butuh waktu 7 bulan yah, terus lo mau sama gue cuma dalam waktu 2 minggu. Ga fair!"

"Hahaha, iya sayang iya. Yaudah, mau makan apa selain mie instant?"

"Jadi males makan." Ucap Joanna melipat tangannya di dada, dan memasang muka cemberutnya.

"Makan mie ayam aja gimana? Tapi lumayan jauh sih. Gimana?"

"Mau! Dimana emangnya?"

"Dekat mess. Sekalian aku mau ngambil baju aku dulu, biar besok langsung berangkat dari sini."

"Apasih Gom aku-kamu, udah ga acting gue."

"Semalam mama kamu sampai nanya keseriusan aku sama kamu."

"Kok gitu?"

"Karena cara aku ke kamu sama kayak aku ke temen-temen lain, dari bahasa yang aku gunain, ya meskipun perhatian aku belakangan ini memang banyak buat kamu. Tapi sebelum waktu aku harus ninggalin kamu, perhatian aku sama kamu juga banyak, jadi itu ga bisa buat jadi patokannya tante Eunice." Penjelasan Gomgom barusan membuat Joanna yang tertawa geli, menjadi serius menatap Gomgom yang sudah duduk di pinggir ranjang.

Tidak Bisa LariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang