Ini kisah nyata, dear... Banjir airmata. Tapi, elegan & inspiratif. Tokoh di novel, cewe cantik, jarang nangis. She pejuang kehidupan yg inspiratif (seperti ditulis novelis Agnes Davonar sebagai endorsement di Cover novel ini).
Mengapa novelis terke...
Punggung dibor, usianya belum 14 tahun. Sumsum tulang belakang diambil untuk diagnosis. Hasilnya: Dia kena Lupus. Penyakit ini mengoyak organ-organ dalam. Organ hancur dibuang. Satu demi satu.
Novel ini berdasar kisah nyata. Perjuangan Eva Meliana, warga Jatibening, Bekasi. Penyandang penyakit mematikan yang belum ada obatnya itu. Prediksi dokter, usianya tinggal dua tahun (728 hari).
Kisah cintanya dramatis. Cinta remaja lucu, tapi mengiris-iris kalbu. Dilanjut asmara dewasa yang rumit: Pertarungan antara rasa dengan logika. Penuh kalkulasi, terkait sisa usia.
Tokoh penting cerita ini ibunda Eva, Sugiarti. Dedikasi keibuannya dahsyat. Kasih sayangnya total. Bayangkan, merawat-mendidik anak sehat saja sudah berat, apalagi yang sakit berat begini.
Bahkan, organ dalamnya direlakan untuk di-transplantasi ke Eva. Bukan untuk kesembuhan, sebab Lupus tak bisa sembuh. Melainkan demi membeli waktu, menunda maut.
Novel ini saya tulis sebagian besar hasil wawancara intensif 16 bulan dengan Eva semasa hidup, serta keluarganya. Sebagian hasil riset medis. Disusun kronologis, urut waktu. Dari Eva kanak-kanak sampai meninggal.
Jika ada kesalahan (apa pun) murni milik Penulis. Terkait gaya penulisan novel, tersaji drama hidup, sarat tikungan. Drama penjaga stabilitas bacaan, merawat konsentrasi pembaca. Agar moral cerita tersampaikan.
Novel ini untuk semua usia. Wanita-pria. Bagi wanita siapkan tisu, jaga-jaga airmata (juga air hidung) meleleh. Dan... semoga bermanfaat bagi pembaca.
Djono W. Oesman
Tim Riset:
* Dahlia Puspasari
* Dian Dinihari
* Dede Saptoadi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.