Prologue.

10.2K 610 18
                                    


"Sharon,"

Yang dipanggil langsung menghentikan tariannya dan menoleh.

"Ada yang ingin bertemu."

Myoui Sharon Mina, gadis berambut sebahu itu melepas slipper nya, sebelum mengikat rambutnya keatas dan mengikuti pelatihnya ke pintu depan.

"Eomma?" Mina mengerjap dua kali, melihat ibunya tengah duduk dengan wajah cemas.

"Mina..."

Mina terkejut kali ini, ibunya terisak sambil memeluk nya, sebelum akhirnya tubuh wanita paruh baya itu merosot, sementara kedua tangannya memeluk kaki anak perempuannya.

"Eomma, ada apa??"

Ia berjongkok, mencoba menatap kedua manik ibunya yang telah basah.

"Rumah, mina. Rumah kita... Oh ya tuhan!"

Suara ibunya terdengar panik, dan melihat kepanikan ibunya, mina tahu kemana pembicaraan ini akan mengarah. Tanpa berpikir lagi, kedua kaki telanjangnya melangkah keluar tempat kursus baletnya, setengah berlari menuju rumahnya.

Rasa dingin yang sedikit membekukan kaki Mina saat itu tak dihiraukan. Mina lebih memilih cepat sampai dirumah, meskipun itu berarti kakinya harus membeku dan lecet.

Lengan nya memucat, terang saja. Leopard nya tidak mungkin bisa melindunginya dari dinginnya bulan desember.

"Ahjussi!!!" Mina menjerit saat matanya menangkap beberapa orang mengeluarkan barang barang dirumahnya dan menaikkannya ke salah satu mobil pick up.

Tangan kecilnya mencoba menghentikan lelaki lelaki itu. Meski akhirnya, usaha Mina menjadi percuma karena justru ia ditahan hingga nyaris tak bisa bergerak.

"Ahjussiㅡjebal eoh, tidak ada yang bilang batas penyitaannya hari iniㅡ"

Suaranya bergetar, nyaris menangis. Sumpah, mereka harus berhenti mengeluarkan barang barangnya, atau Mina tak akan bisa menahan air matanya.

"Maaf ahgassi, ini suruhan perusahaan"

"Aku mohonㅡ" suaranya terdengar putus asa, "batas penyitaannya masih 3 hari lagi kan..?"

Pekerja didepannya menggeleng, "Ini perintah atasan kami, ahgassi. Kami hanya bekerja sesuai prosedur."

Mina mengerang putus asa, dengan sekali sentakan, ia berlari ke depan pintu rumahnya, membuka kedua tangan dan kakinya lebar lebar untuk memghalangi para pekerja.

"Ahgassi apa yangㅡ"

"Bawa atasanmu kesini." Mata Mina memicing, menatap satu orang yang sepertinya kepala pekerja itu, "Bawa ia kesini dan aku akan minggir."

Dan bersamaan dengan itu, sebuah mobil sedan tiba tepat didepan rumah Mina, membuat sang gadis mengalihkan perhatiannya. Saat pintunya terbuka, seorang lelaki berpakaian rapi keluar.

Lelaki itu mendekati Mina yang masih pada posisinya. Wajah tampannya memandang Mina, dengan arogan dan angkuh. Pandangan itu seolah melecehkan dan merendahkan gadis berpakaian Leopard didepanya

Mina mendongakkan kepalanya, menatap lelaki itu. Matanya nyaris tak berkedip.

Oke, lupakan fakta bahwa lelaki ini terlihat arogan dan disegani oleh para pekerja itu

ㅡTapi ia tampan.

Dan mina dengan bodohnya sempat tak berkedip memandang lelaki di hadapannya..

"Sampai kapan kau akan menghalangi pekerjaku melakukan pekerjaannya, ahgassi?"

Dan mendengar suara dingin bak Seoul di musim dingin itu, Mina tersentak ㅡmengalihkan pandangan dan perhatiannya dari si lelaki aroganㅡ dan kembali memicingkan kedua mata bulatnya.

"Pekerjamu? Ohㅡ" ucapan Mina terputus. Dengan segenap keberanian dan harga diri, mengabaikan suhu dingin disana, Ia berjalan semakin mendekat pada pria tampan didepannya.

"Tuan," Mina menarik nafas panjang, "di kontrak yang tertera, penyitaan masih beberapa hari lagi."

Si tampan terkekeh sembari menyilangkan kedua tangan didepannya. Salah satu alisnya terangkat. Dan Mina bersumpah wajah itu sejuta kali lebih menyebalkan sekarang.

"Anggap saja kami mulai menyicil untuk menyita barang barang mu, ahgassi." Seringainya, dan nada bicaranya membuat darah Mina mendidih.

Lelaki itu menaikkan tangannya, sepertinya memberi isyarat bagi para pekerja untuk berhenti. Kemudian, mencondongkan wajahnya tepat didepan wajah Mina.

"3 hari. Lunasi hutangmu atau kau dan ibumu akan jadi gelandangan sepenuhnya."

-- Prolog : End --

*slipper : sepatu yang digunakan untuk berlatih ballet

*leopard : pakaian ballet yang lebih sering digunakan untuk latihan

Your Last Dance • PJM x Myoui Mina ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang