Eschew

2.8K 367 28
                                    

Jimin masih memainkan ponsel ditangan kirinya. Mata lelaki itu menerawang, tidak memperhatikan rekan kerjanya yang sedang melakukan presentasi rapat.

Pagi tadi, Seulgi mengundangnya untuk bertemu dan makan bersama malam ini. Dan yang membuatnya berpikir keras adalah, Seulgi meminta Jimin untuk mengajak kekasihnya.

Ralat. Kekasih sandiwaranya.

Dan beberapa hari belakangan, Jimin merasa Mina menghindarinya. Sekretaris itu benar benar tidak mau bicara pada Jimin kecuali jika ada keperluan. Ia sendiri bingung bagaimana harus mengutarakan niatnya untuk mengajak Mina makan bersama di apartemen Seulgi.

Jimin tahu, disana pasti akan ada kekasih Seulgi, dan sangat tidak baik apabila Jimin pergi sendiri. Dia hanya akan jadi artefak hidup.

"Hyung," Jimin berdiri dari tempatnya, menghampiri Namjoon yang sedang sibuk merapihkan berkas setelah rapat usai, "Apa Seulgi mengundangmu ke apartemen nya malam nanti?"

Namjoon mengangguk singkat tanpa mengalihkan pandangan dari kertas kertas di hadapannya. Tidak heran, Ia telah berteman lama dengan Jimin dan Seulgi. Namjoon cukup tahu bagaimana keduanya berkembang.

Jimin menghela nafas lega, setidaknya biarpun ia tak mengajak Mina, masih ada Namjoon yang menemaninya.

"Dia pasti mengundangmu, kan?" Namjoon menyahut kali ini, masih menatap kertas didepannya.

"Yaㅡ"

Dengusan pelan keluar dari lelaki itu, tangannya mengendurkan dasi yang ia kenakan dalam satu tarikan.

"ㅡAku berencana mengajak Myoui, Seulgi noona memintaku membawa kekasih."

Dan dengan itu, Namjoon menghentikan gerakan tangannya. Kedua manik namjoon menatap Jimin jengkel. Ia tak suka bagaimana temannya ini mengucapkan kata 'kekasih'.

"Kau dan Myoui-ssi, kalian benar benar kekasih?"

Mata Jimin mengerjap, sebelum ia terdiam sejenak dan tertawa pelan. "Bukan, kau tahu hyungㅡ" Kata kata itu sengaja digantung, entah kenapa membuat Namjoon merasa ada emosi yang keluar dari dalam dirinya.

"ㅡRasanya tidak enak kalau Seulgi noona tahu aku belum bisa mencintai orang lain karena dirinya."

Tubuh Namjoon menegak, berdiri dengan refleks dan menatap Jimin tajam. Ia tahu jelas, orang yang sudah ia anggap sebagai adiknya ini sangat suka mempermainkan perasaan perempuan.

Tapi tidak dengan Mina.

Menurut Namjoon, Mina bukan gadis yang pantas dipermainkan Jimin.

"Jaga sikapmu, Jim." Namjoon mendengus, menatap Jimin serius.

Sementara yang ditatap hanya balas menatap bingung. Namjoon tak pernah sensitif seperti ini, biasanya lelaki itu hanya akan menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya.

"Memangnya kenapㅡ"

"Cari wanita lain untuk kau permainkan, jangan lakukan hal itu pada Myoui ssi"

Belum sempat Jimin membalas Namjoon, hyung nya itu pergi dengan cepat tanpa berkata apapun lagi. Pikirannya kacau, hatinya kesal. Ketertarikan awalnya pada Mina membuat Namjoon sedikit sensitif pada hal hal yang menyangkut soal gadis itu.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Ssaem!" Anak kecil berkuncir kuda itu mendekati Mina yang tengah merapikan isi tasnya, membuat Mina menoleh dan menatapnya lembut.

Your Last Dance • PJM x Myoui Mina ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang