Dangerously

3K 369 43
                                    

Matahari mulai menampakkan diri, membiarkan cahayanya menyentuh butiran embun yang masih melapisi daun daun yang kini jumlahnya kalah banyak dengan bunga yang mekar. Sementara embun yang lainnya masih betah melekat diatas kelopak kelpak bunga khas musim semi yang kini mewarnai Mokpo.

Semuanya tercium lebih baik daripada kota besar yang selama ini Mina diami, terutama karena saat ini rumah ayah ibunya berada dekat dengan pantai.

Gadis itu merenggangkan tubuhnya sedikit dan tersenyum saat sang ayah mendekat dengan beberapa keranjang ikan yang terlihat berat. Tanpa banyak bicara, Mina mengambil dua keranjang teratas dan meletakkannya kedalam mobil box yang ayahnya gunakan untuk mengangkut ikan.

"Eish—kau harusnya tak mengangkat beban berat."

Akira menghela nafasnya panjang, membuat Mina kini tertawa kecil.

"Aku kuat, appa. Berlatih balet sedikit banyak membuat ototku terlatih."

Setelahnya, sang ayah tak mau berdebat lagi, ia cukup paham sifat anaknya yang keras kepala. Karenanya, ia lebih memilih mengemas ikan ikannya kembali, tentunya dengan bantuan Mina. Gadis semata wayangnya itu kini bersikap lebih manis; layaknya seorang anak perempuan yang sesekali bersikap manja.

"Appa akan mengunjungi eomma hari ini? Ini jadwal kemoterapi nya." Mina berujar, sementara tangannya masih sibuk membantu ayahnya.

Akira mengangguk, mengiyakan. "Hari ini restoran tidak begitu butuh appa, jadi biar appa yang menjaga eommamu. Kau pergilah ke festival Yudalsan."

Sedikit senang, Mina mengangguk cepat.

Ini merupakan hari ke dua nya di Mokpo, dan kemarin ia menunggui ibunya seharian karena sang ayah sibuk mengurus restoran yang seharian ramai.

Akira Myoui memiliki sebuah restoran seafood kecil yang dibuka tak jauh dari rumahnya, restoran itu pula yang kini membantu menyabung hidup. Lelaki yang dulunya brengsek itu, kini berubah banyak.

Sepeninggal sang appa yang pergi dengan mobil boxnya, Mina mulai membuka ponsel sembari membersihkan rumah. Sesekali, ia melihat layar ponsel yang menampilkan penjelasan soal tempat terbaik untuk festival bunga Yudalsan.

Yudal sendiri merupakan nama gunung ditengah kota Mokpo, yang saat musim semi akan dipenuhi bunga bunga yang bermekaran dengan indah. Pengadaan festival bunga Yudalsan pun dilakukan rutin tiap tahunnya, demi memperkenalkan salah satu ciri khas kota Mokpo; bunga pegunungan yang tumbuh dengan cantik.

Karena itulah, Mina berpikir ia harus datang ke festival itu. Jauh jauh dari Seoul, akan rugi rasanya jika ia tak datang.

Sebuah pesan masuk menyentaknya, membuat Mina memfokuskan mata saat nama Namjoon tertera disana.

From: Namjoon-ssi
Hey, apa kau masih di Mokpo?

Mina mengerutkan kening sejenak, ia ingat sempat memberi tahu Namjoon bahwa ia akan mengunjungi ayah ibunya di Mokpo. Gadis itu hanya tak tahu Namjoon akan menghubunginya sekarang.

To: Namjoon-ssi
Ya, aku masih disini. Ada apa?

Helaan pelan terdengar saat pesan dari Namjoon masuk ke ponselnya dengan cepat.

From: Namjoon-ssi
Aku akan tiba disana dalam beberapa menit, dengan Nyonya Park dan Jimin, serta beberapa orang dari kantor

Your Last Dance • PJM x Myoui Mina ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang