Hurt.

3.1K 381 24
                                    

Cie double update cie.
Seneng ga? Kalo seneng voment yang banyak yah : D
Selamat membaca!

-------------------------

.

.

.

"Hyung?"

Jimin memanggilnya, mencoba memastikan kalau lelaki yang saat ini berlutut didepan Myoui adalah Namjoon yang beberapa saat lalu ia minta membeli kopi.

Namjoon berdiri dengan sedikit tergesa, membersihkan celana bagian lututnya dari debu dan menatap Jimin.

"Hei, Jim."

Dapat Jimin rasakan tatapan dari gadis didepannya menajam, menelisiknya sejenak sebelum mengalihkan pandangan kearah jalanan.

Ya ampun, Jimin bahkan kadang heran kenapa ia membencinya sampai begini.

"Kopiku- Hyung kopinya dingin-"

Jimin mengerang pelan, sebelum menyambar kopi diatas bangku halte dan merasakan suhu kopi yang memang mulai mendingin.

"Seulgi mana?" Namjoon mencoba mengalihkan topik. Bosnya ini kadang berubah mood kalau sudah menyangkut soal kopi.

"Didalam." Jimin menjawab singkat sebelum meneguk kopinya, dan mendecakkan lidahnya dengan kasar.

"Hyung! Rasanya jadi berbeda!"

Mina tersenyum samar, Jimin merengek seperti anak kecil. Ia jadi ingat bagaimana ekspresi lelaki itu saat pertama kali memakan ttaekbokki.

"Omong-omong, kau menari dengan baik tadi."

Mina menolehkan kepala, menatap Jimin sembari mengangguk pelan dan tersenyum.

"Kakimu baik baik saja?"

Jujur saja, Mina rasa ia melakukannya dengan sempurna sehingga mestinya tak ada yang menyadari kesalahan gerakannya. Mina sendiri tak menyangka lelaki didepannya ini akan tahu bahwa kakinya salah bergerak tadi.

"Tidak apa, sudah lebih baik"

Lima kata dari Mina itu cukup membuat Jimin ikut tersenyum.

Ia sempat mengira Mina akan berhenti bicara dengannya untuk beberapa tahun kedepan.

"Oh, aku harus pergi." Mina mengambil tasnya, sebelum mencoba berdiri tegap.

"Datanglah kerumah sakit, aku sudah menyiapkan kunci dan surat tanahnya"

Gadis itu kembali tersenyum samar, mencoba menutupi rasa sakit yang kembali menggerogoti pikirannya. Ia melangkah pelan, tak menghiraukan tatapan getir dari Jimin.

Kedua kakinya menapak dengan hati hati, mencoba menjaga agar rasa sakit dikakinya tak terasa lagi.

Meski begitu, sesaat kakinya berdenyut dan membuat tubuhnya tak seimbang lagi, membuat Mina nyaris jatuh sebelum sebuah tangan dengan sigap menangkapnya.

"Hati hati." Jimin berujar singkat, dibalas dengan tepisan dari Mina yang kini melangkah masuk ke dalam bus.

-------------------------

Seulgi mengerutkan keningnya hingga garis garis tipis itu terlihat.

Matanya sibuk menatap layar gadget, menimbang nimbang foto yang dikirimi kekasihnya.

"Noona, maaf kopimu dingin."

Gadis itu masih tak bergeming, membiarkan Jimin duduk disebelahnya dan meletakkan kopi keatas meja.

Your Last Dance • PJM x Myoui Mina ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang