Pagi ini, Mina bangun dengan senyum yang tercetak jelas di wajah cantiknya. Meskipun tiap hari, ia memang biasanya bangun dengan perasaan bahagia, namun pagi ini, rasa bahagia itu memenuhi dadanya hingga terasa sedikit sesak.
"Kau kelihatan senang sekali."
Sahutan sana terdengar, sementara tangannya sibuk menyiapkan bekal roti untuk Hae Ri. "Apa ada hal baik yang terjadi kemarin?"
Wanita yang masih bermarga Myoui itu tak menyahut. Ia lebih memilih berdehem dan tidak menjawab pertanyaan Sana; mengalihkannya dengan melakukan kegiatan lain.
"Mwoya....?" Kali ini, Sana semakin ingin tahu. "Apa sesuatu terjadi dengan eomma mu kemarin?" Dan akhirnya Hae Ri menjadi sasaran pertanyaannnya.
Hae Ri terdiam sebentar; berfikir. "Molla, Imo. Apa karena kemarin aku memakan satu porsi burger untuk orang dewasa?"
Mina nyaris tertawa mendengar jawaban Hae Ri, jelas jawabannya bukan itu. Ah, rasanya ia harus memberi tahu Sana dan Bambam secepatnya.
Suara pintu toko berdenting tepat saat Hae Ri memakai tas ranselnya ke punggung. Seorang lelaki bersurai coklat masuk, menyunggingkan senyum tampannya pada semua yang ada di ruangan.
"Selamat pagi."
"Jimin ahjussi!" Hae Ri berlari kecil, menubrukkan diri ke kaki Jimin dan memeluknya erat. "Apa ahjussi akan mengantarku lagi untuk sekolah?"
Jimin mengangguk, masih dengan senyum menawan miliknya.
"Eomma mu akan sibuk hari ini, Hae Ri tak apa kan, kalau hanya diantar ahjussi?"
Kepala Hae Ri mengangguk cepat, mengiyakan.
"Wajahmu juga sama bahagianya, hyung." Secara tiba tiba, Bambam menyahut. "Sebenarnya kalian berdua kenapa?" Berkacak pinggang, Bambam menghentikan aktivitasnya yang tengah membersihkan counter kasir. Matanya memicing, menatap Jimin dan Mina bergantian.
Mendecak pelan melihat keingintahuan Bambam dan Sana, Mina hanya menggelengkan kepala sebelum menggiring Hae Ri untuk berjalan keluar diikuti Jimin.
"Kau belum bicara pada mereka?" Jimin menyahut begitu keduanya berdiri tepat disamping pintu mobil Jimin.
Mina menggeleng pelan, sembari membiarkan Hae Ri masuk ke dalam mobil.
"Aku akan bicara pada mereka setelah ini, kau antarlah Hae Ri."
Jimin mendecih sejenak, sebelum secara tiba tiba, memutar tubuhnya untuk mengunci Mina diantara kedua lengannya dan pintu mobil. "Poppo." (Cium.)
Wanita berambut pendek itu mengernyit, sebelum mengerucutkan bibirnya tanda tak setuju dengan perkataan Jimin. "Ini ditempat umum, enak saja."
"Tidak ada orang, selain Hae Ri." Jimin tertawa pelan sebelum sekilas mencium bibir Mina dengan ringan, hanya kecupan biasa. "Dan Hae Ri sudah menunggu untuk diantar sekolah. Sampai jumpa nanti siang, nae cheonsa." (Malaikatku.)
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Last Dance • PJM x Myoui Mina ( COMPLETED )
FanfictionHighest rank: #41 out of 3.7k stories in TWICE category. Menarilah untukku, hanya untukku ㅡPark Jimin. Kau, kau pikir semua didunia ini bisa jadi milikmu dengan mudah? ㅡMyoui Mina +Fanfiction