The Kiss.

4.2K 414 17
                                    

Mata Mina membulat, menatap lelaki didepannya dengan terkejut.

Gerakan Jimin terlalu tiba tiba, membuatnya tak bisa mengelak bahkan meski sebentar.

Laki laki itu masih memagut bibirnya yang mengatup, melumatnya lembut, membiarkan aliran nafas dan refleks gerak Mina tersumbat dengan rasa manisnya.

"Myoui..." Jimin membuka suara begitu ia menarik diri, menatap Mina dengan dalam.

Mina tidak menyahut, ia masih mencoba mencerna apa yang barusan ia alami.

Lelaki itu.

Lelaki brengsek itu.

Park Jimin.

Ia mengambil ciuman pertamanya.

Namun hal yang selanjutnya dikatakan Jimin justru semakin membuat kepalanya pening,

"May i fall for you?"

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Tangan Mina masih terasa panas, sesekali dengusan keluar dari mulutnya.

Bekasnya menampar Jimin semalam masih terasa jelas ditangannya, dan ia yakin pipi Jimin pun pasti terasa lebih panas daripada tangannya.

Ia menampar lelaki itu, lagi. Tapi kali ini jauh lebih keras.

Park Jimin. Baru saja mina berpikir ia tidak terlalu kurang ajar, namun lelaki itu mengubah pikirannya dengan mudah.

Dan apa yang ia katakan setelah itu?

May i fall for you?

Gila.

Harusnya Mina menamparnya lebih keras.

"Caramel Macchiatonya satu cup, please."

Mina tersentak dari lamunannya, dan tersadar bahwa ia sedang melayani pembeli saat ini. Telunjuknya dengan cepat mengetik menu di komputer kasir.

"Ada lagi, ahgassi?"

Gadis cantik didepannya menoleh ke belakang. "Kau mau pesan apa?"

"Sama. Caramel macchiato."

Suara yang terdengar akrab dan menyebalkan itu menyapa telinga Mina, membuatnya refleks menatap lelaki dibelakang sang gadis.

Si lelaki kurang ajar itu.

Ia menatap Mina dengan pandangan terkejut, seolah tak menghiraukan mata mina yang menatapnya tajam.

"Caramel macchiato dua, nanti akan saya antar, silahkan ditunggu."

Mina sebisa mungkin menganggap Jimin tidak ada, dengan menyibukkan diri melayani gadis cantik didepannya.

Seulgi mengangguk, sebelum menarik tangan Jimin dan membawanya duduk di samping jendela.

Sementara Mina?

Tatapannya justru semakin tajam.

Kejadian kemarin sudah cukup merusak waktu tidurnya, dan sekarang apa lagi? Lelaki itu muncul di tempat kerjanya.

Oh ya Tuhan.

Timing nya terlalu pas.

Kopi untuk kedua orang itu selesai dibuat tepat saat Mina merasa tangannya tiba tiba gatal, ia harus memukul sesuatu sekarang.

Kakinya melangkah menuju meja Jimin, sementara tangannya meletakkan dua cup caramel macchiato diatas meja. Ia berbalik cepat bahkan tepat sebelum Jimin sempat meliriknya.

Your Last Dance • PJM x Myoui Mina ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang