Prang!!!
Itu piring kesekian, yang menurut Mina, sudah pecah minggu ini.
Gadis kecil itu hanya terdiam, memilih untuk tidak keluar dari kamarnya sampai semua keributan di luar selesai.
"Kau lelaki tidak tahu diri!"
"Jangan banyak bicara, jadilah istri yang baik dan rawat anak kita, Sachiko"
"Bisakah kau bayangkan hancurnya anakmu kalau ia tahu kau berselingkuh seperti ini?!"
Setelah teriakan teriakan itu, Mina mendengar suara sesuatu yang dipukulㅡditampar, lebih tepatnyaㅡdengan keras, disertai erangan kesakitan dari sang ibu.
Mina masih memilih diam, ia lebih suka bersembunyi dibawah selimutnya dan menutup mata.
Berharap suatu saat keadaan akan membaik.
Meski ia tahu saat itu bukanlah hari ini ataupun besok.
Gadis itu menangis dalam diamnya. Ia pernah melihat sang ayah memukul ibunya dengan membabi buta. Dan ia tak mau melihat pemandangan itu lagi.
Sudah bulan kedua sejak sang ayah menjadi demikian kurang ajar.
Yang pernah Mina dengar, itu semua masalah hutang dan sebagainya. Semenjak 2 bulan lalu pun ayahnya berhenti bekerja.
Sikapnya berubah.
Tidak jarang ia pulang ke rumah dengan bau alkohol, sementara Sachiko mati matian mencari uang dipabrik.
Mina nyaris tak dipedulikan. Ia dianggap tak ada setiap ayah dan ibunya bertengkar.
Lagipula, apa yang bisa Mina lakukan?
Ia hanya gadis kecil yang tidak berdaya.
Pernah suatu kali, sang ayah pulang ke rumah dengan membawa seorang wanita yang bukan ibunya. Wanita itu cantik, meskipun pandangan dan tatapannya pada Mina terlihat merendahkan.
"Jangan katakan apapun pada ibumu. Jadilah anak baik, dan diam."
Begitu pesan ayahnya.
Mina diam, tentu saja. Bahkan saat sang ayah membawa wanita itu kedalam kamarnya dan kamar ibunya, serta membuat suara suara aneh didalam sana, Mina tetap diam.
Bukan karena ia ingin menjadi anak baik. Bukan.
Mina tak ingin ia dipukuli seperti sang ibu.
Hingga puncaknya, saat Mina baru pulang sekolah dan kelaparan, ia pergi kekamar untuk belajar dan menghilangkan rasa laparnya.
Namun suara suara dari kamar ayah ibunya membuat Mina terganggu dan tak bisa berkonsentrasi. Padahal seingat Mina, Sachiko sedang bekerja di pabrik sampai siang.
"Appa...?"
Gadis kecil itu berujar lirih, mengintip dari lubang kunci kamar ayahnya.
Namun tak ada sahutan, selain suara suara aneh yang sering ia dengar.
Biasanya ayah Mina akan mengunci kamarnya, karena itu, Mina dengan berani memutar kenop pintu itu perlahan.
Dan dari sanalah, hatinya hancur.
Ayahnya, tanpa mengenakan apapun, mengungkung wanita lain dibawahnya, yang juga tanpa busana. Matanya berkilat marah pada anaknya yag berdiri terpaku didepan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Last Dance • PJM x Myoui Mina ( COMPLETED )
FanfictionHighest rank: #41 out of 3.7k stories in TWICE category. Menarilah untukku, hanya untukku ㅡPark Jimin. Kau, kau pikir semua didunia ini bisa jadi milikmu dengan mudah? ㅡMyoui Mina +Fanfiction