Chapter # 5

91.2K 5.3K 232
                                    

"Mereka berdua benar-benar mirip Daddynya... tapi yang ini mirip Dave ya??" tunjuknya pada Keenan yang sekarang sedang sibuk hendak menggigit ujung sepatunya. Aku mengernyitkan keningku, heran dengan apa yang di maksud kakak Dave ini.

"Dave juga suka menggigit sepatu waktu kecil..." ucapnya seraya menoleh ke arah pria yang sejak tadi menggendong Arion.

"Lo inget kan Dave kalau elo suka gigitin sepatu? Sepatu gue juga elo gigitin..." ujarnya lagi.

"Lo napa sih Win?! Lo masih dendam sama gue??" tanya Dave seraya berjalan mendekat.

"Ishhh... tuh kan... bener... dia ngaku! Tapi lo ga selingkuh sama Dave kan Lin??"

Pletak!

"Wehhh... sakit tahu!" aku terkikik melihat Dave dan Windy yang selalu perang mulut setiap kali bertemu. Heran juga, mereka itu bersaudara tapi selalu saja ribut mempersoalkan hal-hal kecil dimasa mereka kecil dulu.

"Lo kapan nyusul Dave?? Udah cocok tuh jadi bapak!"

"Lo resek banget sih?! Kalau bukan karena brondongnya dia gue juga udah kawinin Olin dan punya anak!" sahutnya kesal.

"Tawin!" seru Arion mengikuti ucapan Dave.

"Ishhh... tuh diledekin A!" Arion hanya menoleh ke arah Windy dan kembali lagi fokus pada kacing kemeja Dave.

"Hati-hati ngomongnya! Mereka berdua terlalu pintar..." bisikku pelan.

"Tue?" ucap Arion seraya menjulurkan tangannya pada Dave.

"Astaga... pantesan dari tadi kamu sibuk sama kancing baju... tuh kannnn... kancing baju Om jadi lepas..." aku dan Windy tertawa bersamaan.

Arion pun ikutan tertawa keras dan melempar kancing baju Dave pada Keenan.

"Ehmm..." Kim masuk bersama Frans sambil membawa beberapa kantong dan juga ada Mikaela di gendongan Frans.

"Princess beli apa nih??" tanya Windy seraya menghambur kearah Mikaela.

"Wahh... ini nih... " Windy melotot pada Frans.

"Pasti kamu yang beliin ya?" ucapan Windy hanya dibalas dengan cengiran Frans.

"Ok, karena Mika udah datang berangkat ke spa yuk..." ucapku tidak sabar.

"Dave... ikut ya?" tanyaku yang membuat Dave mengerutkan dahinya seolah aku bertanya Dave nikah yuk.

"Ga bisa... gue ada janji sama Ralin..." ucapnya seraya nyengir.

"Daaaaa!!!" teriak Arion seraya menunjukkan satu lagi kancing kemeja Dave yang berhasil dia lepas.

"Ya ampunn... anak lo ahli banget sih nyopotin kancing baju! Jangan-jangan ntar pas gede suka mainin cewek lagi!" protes Dave yang dibalas Arion dengan tawa dan cengiran giginya yang hanya ada empat.

"Keturunan kali itu Bos!" sahut Frans yang otomatis dapat lemparan sepatu dari Keenan. Lihatkan, dia tidak pernah rela Daddynya dijelek-jelekkan. Anehnya apapun yang dilakukan Keenan pasti akan membuat Arion tertawa dan bertepuk tangan. Mereka berdua kompak sepertinya, dan saling mendukung.

"Hhhh... paling-paling gurunya kalau enggak Daddynya yang kamu..." sahutku yang berdiri sambil mengambil sepatu Keenan.

"Hati-hati Dave kalau elo punya anak cewek... jauh-jauh deh dari si kembar..." ucap Windy seraya tertawa.

"Anak lo tuh cewek! Sapa tahu keturunan Rangga sukanya sama yang tua-tua..." timpal Dave.

"Nyindir aku nih?" tanyaku yang dibalas Dave dengan anggukan.

Suamiku Brondong?! 2 (Sebagian sudah dihapus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang