Pernikahan Om Dave

63.4K 4.4K 329
                                    

JSM, apa kalian tahu tiga hari itu adalah hari bahagia untukku? Yupz, hari jum'at, sabtu dan minggu merupakan hari bahagia Olin. Karena hari itu ada Rangga yang bantuin jaga si kembar kuadrat.

Abby dan Abbiel kini sudah berusia dua bulan dan apa kalian tahu aku sudah berganti babby sitter sebanyak delapan kali dalam enam minggu? Bencana? Yah, itu bencana. Jangan mencemoohku dulu ya, kalau kalian tahu bagaimana histerisnya aku saat mendengar si kembar junior menangis. Karena setiap mereka menangis Keenan akan ikutan menangis tanpa sebab bahkan tangisannya lebih keras dari adik-adiknya. Dan dua minggu terakhir ini aku memutuskan tidak perlu baby sitter karena anak-anakku lebih rewel kalau ada baby sitter dan aku tidak tahu apa masalahnya. Aku sudah mengikuti kelas bagaimana mengatasi anak-anak yang diadakan pihak Gereja. Hhh, diberkati mereka yang sudah mengadakan acara itu.

Meskipun aku masih kewalahan mengasuh empat anak yang masih bayi tapi aku terus belajar menikmatinya. Kalau di penitipan anak saja satu baby sitter bisa menjaga lima sampai enam anak perorang, kenapa aku yang benar-benar seorang ibu tidak bisa? Lumayanlah, menjaga mereka sendiri selama dua minggu banyak manfaatnya.

Manfaat pertama, aku bisa mengikuti setiap perkembangan yang terjadi pada keempat baby-ku. Seperti Keenan yang sudah bisa mengumpat kata 'shit' dengan bonus hujan lokal (kalian tahu apa itu hujan lokal bukan), ok itu bukan kebanggan. Itu karena efek Rangga dan teman-temannya yang sering mengumpat.

Manfaat kedua, aku tidak perlu memasak atau belanja, semua aku serahkan pada suamiku tercinta tuan Airangga Smith. Dia benar-benar suami idaman, jangan iri denganku. Ok!

Manfaat ketiga nih yang tak kalah menyenangkan, aku tidak perlu pergi ke gymnasium untuk fittnes karena begadang dan jalan kesana-kemari keliling rumah bisa menurunkan berat badanku. Dan sekarang berat badanku sudah mendekati normal. Efek makan sayuran seperti kambing yang didapat Rangga dari internet supaya asiku lancar itu membuat tubuhku cepat kembali normal. Tapi ini efek yang paling tidak disukai Rangga karena sebentar-sebentar dia menelfon ke rumah dan bertanya dirumah ada siapa saja?

Menyebalkan bukan?

"Tue..." ucap Arion yang membuatku tersenyum. Bisa-bisanya dia tidur sambil mengingat kue. Apa mungkin dia bermimpi makan kue?

Aku menatap wajah Arion dan beralih menatap Keenan yang memeluk kakaknya itu dengan erat. Mereka lucu kalau lagi tidur tapi jangan ditanya kalau sudah bangun. Sepertinya rumah ini tidak pernah ada kata sepi.

Ku tatap jam Shaun the sheep yang bertengger manis di tengah ruangan yang menunjukkan waktu sudah berganti pukul tiga sore.

"Kok Daddy belum pulang ya..." gumamku pelan seraya menepuk Abby pelan.

Demi kenyamanan bersama akhirnya aku dan Rangga memutuskan merubah ruang TV menjadi tempat tidur massal. Jadi kalau siang aku dan si kembar tidur di depan ruang TV, dan aku juga lebih cepat kalau pergi ke dapur membuat susu untuk mereka.

Dengan pelan sambil menahan nafas aku bangun, takut kalau mereka berempat bangun bisa bencana melebihi perang dunia.

Kuraih handphoneku di nakas dan melihat mungkin ada pesan Rangga yang masuk, maklum semua gadget di dalam rumah ini akan di silent.

Tidak ada pesan dari Rangga tapi ada beberapa pesan di group dan dari Ralin.

Ayu Imoet
Gue belum dapat baju yang cocok buat kondangan guys!😱😱

Ayu Imoet
Big bos terlalu tajir, gue jadi gugup...

Frans
Helllllooooo... emang elo yang married?!!!

Suamiku Brondong?! 2 (Sebagian sudah dihapus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang