Aku mengetukkan jariku dengan gelisah sambil beberapa kali melihat jam tanganku.
Gelisah?
Tentu saja aku gelisah karena sampai detik ini Rangga belum muncul dihadapanku.
Hari ini adalah hari penting.
Hari ini hari pendaftaran sekolah Arion dan Keenan serta kedua orang tua calon murid harus bahkan wajib datang berdua.
"Orang tua Natasya Shimika..." aku menatap seorang wanita cantik yang dengan merdunya memanggil para orang tua lalu sepasang pria dan wanita yang duduk tidak jauh dariku berdiri dengan anggunnya.
"Mbak..." aku menoleh saat seseorang menepuk lenganku.
"Kok gelisah?" aku meringis.
"Anak pertama ya?" aku mengangguk.
"Oh, tenang aja... cuma tanya jawab biasa kok..." aku meringis.
Tenang saja?!
Bagaimana aku bisa tenang kalau sebentar lagi adalah giliranku.
"Suaminya belum datang ya mbak?" aku mengangguk.
"Ohhh, kirain yang lagi sibuk dengan handphonenya itu suaminya. Wanita disampingku itu menunjuk seorang pria yang berdiri di pojok sedang sibuk dengan handphonenya. Mungkin pria itu bernasib sama denganku. Bedanya aku menunggu suamiku dan dia menunggu istrinya.
"Ohh, bukan..." jawabku sambil meringis.
"Suaminya belum dapat ijin dari kantornya ya mbak?"
"Bukan bu, suami saya sedang ujian. Mungkin sedikit telat..."
Kesal.
Aku kesal karena kenapa juga Rangga harus mengulang ujiannya disaat yang tidak tepat. Dia tidak terima mendapat nilai B dan mengajukan ujian ulang dengan presentasi supaya bisa mendapat A. Susah kalau punya suami yang maunya semua mata kuliah dapat A, sebenarnya bagus sih tapi...
"Ujian? Ohh, suaminya PNS ya?"
"Eh, bukan bu... suami saya masih kuliah..."
Dan setiap aku mengucapkan suamiku masih kuliah pasti seseorang yang aku ajak bicara ini akan mengerutkan dahi dan menatapku aneh.
"S2? Jurusan apa mbak?"
"Ummm..."
"Honey! Sorry telat! Udah di panggil ya??" aku mendongak menatap Rangga.
"Astaga... aku kira kamu nggak bisa dateng hon!" Rangga segera mengambil duduk di sebelah ku yang kosong.
"Sorry, tadi macet banget depan kampus. Ada demo..." Rangga menjelaskan dan aku terharu.
"Kamu lari-lari tadi? Lap dulu hon..." aku menyodorkan tisu pada Rangga.
"Ini beneran suaminya mbak?" aku menoleh kembali kearah wanita yang tadi berbicara padaku dan sempat aku lupakan kehadirannya saat Rangga datang.
"Lohhh, kamu kan Rangga ya?" aku menatap wanita itu. Bagaimana dia tahu nama Rangga?
"Rangganya mas Danu kan?"
Wait, kok kenal Papi mertua segala?
-
Besok akan update di season 3 ya...
Sabar buat yang nungguin ya...
Salam hangat
Smith Family😍😍😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Brondong?! 2 (Sebagian sudah dihapus)
HumorPERINGATAN!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus. Jadi hati-hati! Rawan dibilang gila. "Cinta??? Ya aku cinta sama suamiku yang brondong. Tapi, dia itu super nyebelin!!" -Pauline Larasati- "Cinta??? Tentu saja! Seluruh dunia juga...