Sick Part. 1

33.7K 3.2K 176
                                    

Aku membuka mataku sebentar lalu memejamkannya lagi saat menyadari seseorang yang sedang sibuk mencium leherku adalah suami brondongku.

"Honey... besok kamu harus bangun pagi..." aku menepuk pipinya yang ada di ceruk leherku dengan pelan masih dengan memejamkan mata. Kalau aku meladeni kemesumannya yang ada besok kami berdua akan kesiangan semua.

"Sebentar aja honey..." bisiknya yang membalik tubuhku yang memunggunginya menjadi menghadap kearahnya.

"Ngantuk..." gumamku pelan dan merapatkan tubuhku pada Rangga.

"Kamu nggak dingin ya??" aku mengerjapkan mataku yang terasa berat.

"Kita udah menikah tiga tahun dan kamu masih selalu bertanya bagaimana aku tidur?" tanyanya yang kemudian mengecup bibirku.

"Ntar sakit lo Hon kalo' tiap tidur kamu telanjang gitu... apalagi sekarang cuacanya dingin lo... " aku mengingatkan dan tak lama aku sudah kembali ke alam tidurku.

"Hon... Honey... junior lagi bangun nih..." bisiknya yang menggigit leherku dan membuatku terbangun. Aku mengerjapkan mataku dan kembali mataku terpejam.

"Hon..." panggilnya lagi.

Astaga, bocah satu ini ya. Sudah mesum aku, nafsunya tinggi lagi.

"Besok pulang kuliah aja yaa... hoaammmzzz" aku menguap lebar.

"Beneran lo yaa..." tanyanya padaku.

"Hu-um..." aku mengangguk dan kembali memejamkan mata.

"Kecilin AC nya... ntar masuk angin..."

"Nggak ahh, kamu dingin ya?? Sini... sini aku peluk... nahhh... hangat kan?"

"Hu-um..."

"Pakai baju gih hon..." ucapku sambil merapatkan tubuhku pada tubuh Rangga yang hangat. Heran juga sih kenapa dia yang tidak pakai baju bisa berbadan hangat sedangkan aku yang pakai baju lengkap terasa dingin sekujur tubuhku. Pasti Rangga mengatur suhu minimum. Hhh, dasar beruang kutub. Dia memang mirip beruang kutub, badan putihnya yang atletis dan besar membuatnya mirip dengan beruang.

"Aku kan suami siaga hon... jadi biar kalau kamu mau itu langsung cuss dan kamu nggak perlu repot... hehehe..." spontan aku membuka mataku dan mendesah panjang.

"Honeyyyyy... kamu itu mesum akut deh!!" aku memukul lengannya dan berbalik memunggunginya.

"Musimnya lagi dingin... pakai baju deh... ntar sakit jangan bilang aku nggak ingetin lo ya..." gumamku sambil memejamkan mata.

"Masak sih??" tanyanya yang kembali mencium leherku.

"Hon..."

"Kalo' deket-deket sama kamu yang ada musimnya hot terus hon..." aku mendesah panjang dan menyerah. Dia ini memang mesum akut, semoga tiga jagoanku tidak ada yang seperti Rangga. Sepertinya aku bisa mati cepat kalau mereka seperti Rangga.

"Hon..." panggil Rangga lagi dengan suara serak.

"Bentar aja kok... ya...please..." rengek Rangga sambil kembali mencium pipiku.

"Meragukan..." sahutku yang kemudian menarik selimutku sampai menutupi kepala.

"Hon..." rengek Rangga sambil menarik selimut yang menutupi kepalaku.

"Hon..." astaga, apa semua pria seumuran Rangga seperti dia??

"Yaa..." bisiknya pelan sambil menunjukkan cengiran lebarnya begitu mata kami bertemu.

Suamiku Brondong?! 2 (Sebagian sudah dihapus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang