Rangga Pov
Plak!
"Aduh!" aku terjaga dari tidurku saat kurasakan tangan kecil menamar wajahku dan ternyata itu tangan Olin.
"Ya ampun honeyyy..." aku mengatur napasku yang memburu karena kaget.
Kukecup keningnya dan kupeluk erat tubuhnya.
Aku masih sangat merindukannya.
"Honey..." bisikku pelan dan mengecup bibirnya. Dia bergerak dan berbalik memunggungiku.
Ku kecup punggung telanjangnya dan mencium lehernya.
"I want you honey..." bisikku sambil mencium telinganya.
"Honey..." dia membuka matanya sedikit dan berbalik menghadapku.
"Lagi ya..." pintaku dan bukannya menjawab malahan kembali memejamkan mata dan kembali tidur.
"Hei..." aku kembali mengganggunya dengan ciuman.
"Arghhh..." aku terkikik karena dia mulai kesal.
"Sekali lagi?" pintaku. Dia mengerjapkan mata dan menatapku.
"Jam berapa?" tanyanya seraya menoleh ke arah jam dinding.
"Jam dua pagi... masih panjang... mumpung si kecil lagi tidur..." bujukku.
"Hon-" Olin berhenti bicara saat handphoneku tiba-tiba berbunyi.
"Siapa sih pagi-pagi buta telfon?!" gerutuku kesal.
Aku meraih handphoneku dan aliskupun berkerut saat nama dilayar itu muncul.
"Dave? Ngapain dia telfon pagi-pagi buta gini??" aku menoleh kearah Olin yang sepertinya sudah siap kembali tidur.
"Mengganggu saja!" aku mematikan dan kembali mencium Olin. Tapi baru beberapa detik handphoneku berbunyi lagi.
"Angkat saja... mungkin dia juga kangen padamu Hon..." aku melotot pada Olin dan dia hanya tersenyum.
"Mungkin sedang ada hal gawat?" Olin berbalik memunggungiku.
"Aku tahu kalian sering curhat..." ucap Olin lagi.
"Kita lanjutkan besok saja ya..." Olin menoleh dan menciumku sepintas lalu tidur lagi.
Kesal akupun segera mengirimkan chat pada manusia yang tidak tahu waktu dan selalu membuat hidupku kesal.
Me
Ngapain sih?! Ganggu aja?!EX
Astaga! Akhirnya... angkat telfon gue! Penting!Me
Males! Gue tidur tahu!EX
Bodo amat deh! Pokoknya angkat telfon gue atau gue bakalan semalaman teror lo!Me
Resek!EX
ANGKAT! Awas kalau di reject!Sialan nih Dave.
Aku segera mencari boxerku dan berjalan ke teras kamar, takut telfon ini mengganggu tidur semua orang.
"Apa?!" sahutku ketus begitu telfon lu angkat.
"Lo bilang apa tadi???!" aku menajamkan pendengaranku, mungkin efek bercinta dengan Olin dan rasa ngantuk membuat pendengaranku mengalami gangguan.
"What?!!!" aku sedikit memekik.
"Kok bisa?! Shit!!!" makiku kesal.
-
Penasaran?
Sabtu yaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Brondong?! 2 (Sebagian sudah dihapus)
ComédiePERINGATAN!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus. Jadi hati-hati! Rawan dibilang gila. "Cinta??? Ya aku cinta sama suamiku yang brondong. Tapi, dia itu super nyebelin!!" -Pauline Larasati- "Cinta??? Tentu saja! Seluruh dunia juga...