Aku tersenyum melihat Rangga yang makan lahap sekali seperti dia sudah lama tidak makan masakan rumah, padahal dia baru pergi kemarin saja.
"Pelan-pelan makannya Hon..." aku terkik melihatnya. Kutopangkan daguku di kedua tanganku sambil tersenyum melihat cara makannya yang lahap.
"Ini aku habisin ga apa-apa Hon?" tanyanya menunjuk ikan goreng dipiring.
"Habisin.... ntar tinggal goreng lagi... yang goreng mbok Jum... tapi sambelnya aku yang buat. Kurang pedas ya??" aku mengamati betapa nikmatnya sambal dicobek yang kini di colek-colek sama Rangga dengan ikan dan kangkung rebus.
"Mantab nih Hon!!" ucapnya sambil sesekali berdesis kepedasan. Ya ampun, dia lucu sekali kalau lagi kepedasan.
"Honeyyyyy..." aku menegurnya saat dia bersendawa keras.
"Untung ga ada anak-anak..." gumamku. Aku berdiri dan kembali menuangkan air putih lalu membereskan piring Rangga yang sudah selesai.
"Habisnya enak banget Hon!! Ntar siang masak gini lagi ya... enak banget sambelnya! Pakai apa?" Rangga memutari meja makan dan menuju tempat cuci piring dan ikutan berdiri disampingku sambil cuci tangan.
"Kasih jeruk sambel... enak ya?? Resep dari Ralin... ternyata dia jago masak lo Hon!!!" ujarku berpromosi.
"Kamu ketemu sama Dave?" aku geleng kepala dan mendesah. Pasti cemburu lagi.
"Ralin pernah bagi resep..." sahutku akhirnya.
"Ohhh..." sahutnya yang kemudian kembali ke meja makan.
"Hon!" aku menoleh dan menatap Rangga.
"Ummm... ga jadi..." dia meringis dan kemudian meneguk air di gelasnya dan aku kembali melanjutkan mencuci piring.
"Ummm... Hon! Aku mau cerita tapi jangan marah ya??" aku terdiam seketika.
Apa ini? Kenapa perasaanku tidak enak ya?? Apa ini tentang wanita di IG itu pagi ini saat kulihat IG dari handphone Akaela foto itu sudah tidak ada.
Apa Rangga punya hubungan khusus dengan wanita itu??
Aku menghembuskan napas pelan dan kembali menyabuni piring-piring kotor. Kurapalkan do'a Salam Maria dan berharap hatiku dikuatkan apapun yang akan Rangga sampaikan dan pikiranku diberikan ketenangan dan kejernihan.
"Umm... kamu jangan marah ya..." kurasakan Rangga melingkarkan tangannya diperutku dan memelukku dari belakang.
"Kemarin aku berniat selingkuh..."
Suara dentingan sendok dan piring yang berbenturan karena aku kaget membuat Rangga mengeratkan pelukannya.
"Foto di IG hanya ingin membuatmu marah dan cemburu karena kamu ga pernah cemburu padaku..." Rangga memutar tubuhku hingga kami berhadapan dan tanganku terpaksa terangkat karena penuh busa sabun.
"Aku yakin kamu pasti tidak cemburu kan?!! Hhh..." dia mendesah dan cemberut.
"Alena... wanita itu sepintas mirip denganmu sampai akhirnya aku memberanikan diri..." aku mengerutkan keningku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Brondong?! 2 (Sebagian sudah dihapus)
HumorPERINGATAN!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus. Jadi hati-hati! Rawan dibilang gila. "Cinta??? Ya aku cinta sama suamiku yang brondong. Tapi, dia itu super nyebelin!!" -Pauline Larasati- "Cinta??? Tentu saja! Seluruh dunia juga...