Rangga Pov
"Hon... ummm... apa bener kamu hamil?"
Aku menggigit bibirku, pertanyaan ini sudah ingin kutanyakan sejak Frans menanyakan hal ini padaku.
"Hah? Ummm... itu-" dia meringis dan apa itu? Apa arti cengirannya? Apa Olin hamil lagi?
"Guys..." aku menoleh ke arah sumber suara dan melihat Dave berdiri sambil membawa paper bag berlogo salah satu toko kue ternama di Jakarta.
"Tue!!!!" jerit Arion riang sambil berlari cepat ke arah Dave.
"Damn!" makiku kesal.
"Damn!!!!" aku menaikkan alisku dan menoleh pada Olin. Dia melotot padaku karena ada Rangga junior di dekatku yang hobby-nya mengcopy apapun yang aku lakukan.
"Ups!" kulihat di bawah, Keenan kini memeluk kakiku, tetap ingin ikut kemanapun aku pergi. Kenapa tidak Arion yang tenang yang ingin ikut? Kalau Kee yang ikut pasti akan kacau. Tante Brenda kan tidak suka anak-anak, apalagi anak-anak yang sangat aktif seperti Keenan.
"Tu itut!" rengek Keenan. Saat aku berjalan mendekati Olin, Keenan bukannya melepaskan kakiku tapi malahan menempel seperti koala pada pohon kesayangannya.
"Hhhh..." aku hanya mendesah.
"Kamu itu ya Honey! Udah dibilang jaga bicaranya! Masih aja ngomong sembarangan dan ngumpat!" desis Olin kesal dan hanya aku yang bisa mendengarnya.
"Keceplosan Hon! Lagian, ngapain tuh orang ada disini?!" aku memasang wajah cemberut dan memasang wajah kesal saat melihat Dave.
"Kamu janjian sama dia? Tahu aku mau ke luar trus-"
"Lo bawel banget sih Ga!" protes Dave lalu menggendong Arion dan membawanya ke dapur seolah dia itu tuan rumahnya.
"Kee... kamu nggak mau kue?" tanya Dave dan di jawab juluran lidah oleh Keenan.
"Ishhh! Dia mirip banget sama elo!" ucapnya sambil terkekeh.
"Ya udah... kue nya buat kakak A sama Mommy aja ya..."
"Kok lo disini sih?" tanyaku sambil mendekati Dave sambil menggendong Keenan.
"Tok lo ditini tih?"
"Kee... kok ikut-ikut terus sih jagoan Mommy nih dari tadi ya..." Olin mengambil alih Keenan dariku dan mencubit pinggangku dengan gemas.
"Hon!" aku meringis dan menggosok pinggangku yang kena cubitan Olin yang sangat ganas. Dia lama-lama mirip Mommy deh.
"Apa?" aku meringis lagi saat Olin melotot padaku.
"Nggak jadi, hehehhe..."
"Kee main sama adek El dan adek Abby aja ya... Daddy mau ke luar..."
Keluar? Siapa?
"Nggak jadi Hon! Aku telfon Tante Brenda aja dan batalin acara!" seruku cepat.
Ups!
Mati gue!
Olin kan nggak kenal Tante Brenda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Brondong?! 2 (Sebagian sudah dihapus)
HumorPERINGATAN!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus. Jadi hati-hati! Rawan dibilang gila. "Cinta??? Ya aku cinta sama suamiku yang brondong. Tapi, dia itu super nyebelin!!" -Pauline Larasati- "Cinta??? Tentu saja! Seluruh dunia juga...