Chapter # 2

112K 6.9K 361
                                    

Aku menghela nafas panjang saat Akaela menyeretku kemari dengan alasan Deki selingkuh? Astaga, bagaimana bocah itu tidak selingkuh kalau pacarnya ini galaknya ampun-ampun.

"Tante buruan dong! Masak jalannya kalah sama siput sih?!" pekik Akaela histeris dan berlari kearahku yang mendorong stroler milik Keenan.

"Sini deh stroler Kee Kaela yang dorong juga..." Akaela segera merampas pegangan pada stroler Keenan. Aku hanya bisa geleng kepala.

"Gimana Deki ga selingkuh kalau kamu galak dan curigaan begitu?!" ucapku sambil mencibir pada Akaela.

"Sabar sayang yaa..." gumamku seraya mengelus perutku.

"Emang Tante ga cemburu kalau Om Rangga banyak cewek dengan berbagai alasan terus mereka pergi luar kota tanpa sepengetahuan Tante?!" sembur Akaela seraya menghentakkan kakinya dengan kesal.

Cemburu?

Aku jadi ingat tadi waktu telefon Rangga dan teman-teman berencana akan pergi ke luar kota.

Jovanca? Apa di kampus juga banyak yang suka Rangga ya???

"Besok temenin Tante ke kampus Rangga ya..." ucapku seraya tersenyum pada Akaela.

"Nahhh... Tante cemburu juga kan??"

"Siapa bilang??! Tante ngidam makanan ibu kantin di kampus Rangga kok..." ucapku sambil berjalan lagi.

"Modus!" seru Akaela seraya mendorong dua stroler ditangannya.

Aku hanya mencibir dan terus berjalan menuju Pizza Hut.

"Ehhhh... Tante! Mo kemana?!" pekik Akaela histeris.

"J.co ke arah sana..." tunjuk Akaela ke arah kanannya.

"Bukannya ke Pizza Hut beli spagetti dulu ya??" tanyaku seraya meringis dan spontan Akaela melotot kesal.

"Tante Olinnnnn, misi kita itu grebek Deki yang selingkuh! Bukan beli spagetti!"

"Aaaaa... haaha" Arion tertawa seraya bertepuk tangan saat melihat Akaela yang kesal.

"Awas kamu A ngetawain kakak cantikmu ini!" tunjuk Akaela pada Arion. Yang ditunjuk tambah tertawa kerasa dan aku hanya bisa geleng kepala. Bagaimana bisa remaja usia sembilan belas tahun marah karena ditertawakan bayi umur satu tahun.

"Kee... jangan gigitin sepatu... Kae... lepas aja itu sepatunya Keenan..." perintahku dan dituruti Akaela tapi kalian tahu apa yang terjadi? Kee menangis dan membuat kehebohan di mall. Kami berdua seperti penculik saja.

"Mommy tueee..." ucap Arion tiba-tiba. Kue? Arion ini benar-benar menambah kepanikan.

"Mommy..." dia siap menangis mengikuti jejak Keenan. Aku menoleh dan mendapati seorang gadis kecil sedang memegang kue coklat sambil melihat Keenan yang kini dalam gendonganku karena menangis.

"Kae bawa Arion Breadtalk deh... beliin kue coklat..." ucapku seraya mengayun-ayun Keenan yang tidak mau diam.

"Tapi Tante... Deki..." aku melotot padanya dan dia segera menuruti perintahku. Menggendong Arion dan membawanya ke breadtalk yang ada diseberang.

Suamiku Brondong?! 2 (Sebagian sudah dihapus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang