"Noney!!!" jerit Keenan keras sambil berlari kearahku yang sedang memotong puding cokelat.
"Noney... nini pa?" tanya Keenan sambil menunjuk buku gambarnya padaku.
"Hmm?" aku mengerutkan dahiku.
"Itu namanya bawang bombay sayang..."
"Dutan pel?" aku mengerutkan dahiku dan membaca keterangan yang tertera.
"Bukan sayang... itu bawang bombay..." aku menjelaskan lagi.
"Tu mau ni! Tu mau fooourrrr!!!"
"Buat apa Kee mau bawang bombay? Mau masak?" tanyaku sambil terkikik.
"No!!" jeritnya keras.
"Ni tayak pel noney! Tu mau matan ni!!" ucapnya yang kemudian berlari tanpa mau dengar penjelasanku.
Hhh, Keenan aneh-aneh. Masak iya dia mau makan bawang bombay? Dikira apel lagi.
"Noneyyy..." panggil Arion pelan dan tentu saja anak sulungku yang kalem dan cool ini menatapku sebentar sebelum bertanya. Berbeda jauh dengan adiknya yang langsung to the point.
"Iya sayang... Arion mau puding cokelat?" tanyaku sambil menunduk dan mengelap bibirnya yang belepotan oreo.
"Ummm... Noney tau dinana tat ail tu? Tama bil led tu? Tu aluh di totak dalis-dalis..." aku mengerutkan dahiku.
"Ummm, kakak A nggak lupa taruhnya?" dia menggerak-gerakkan bibirnya, dikerucutkan lalu ditarik lagi ke belakang membentuk smile tapi bibir tertutup rapat.
"Tu ndak upa! Ehhh... Teeee!!!!!" jerit Arion yang kemudian berlari meninggalkanku.
Aku geleng kepala, pasti Arion baru ingat kalau barang-barangnya pasti dipinjam atau disembunyikan Keenan dan terakhirnya Kee akan bilang 'tu upa'.
"Teeee!!! Tat ail tu dinana?!" jerit Arion sambil berlari mengejar Keenan yang sibuk berlari-lari sambil membawa buku gambarnya.
Hhh, biarkan sajalah. Bentar lagi juga capek Arion mengejar Keenan. Arion kan paling malas mengejar adiknya yang super lincah itu. Terakhir pasti nanti gantian Keenan yang menarik-narik Arion supaya dia mengejarnya. Tapi anak sulungku itu kalau sudah mager (males gerak) pasti dia akan beralasan mau main sama Abby dan Kee main sama El. Lucu? Banget-nget!
Pokoknya mereka semua bikin gemes dan ketawa kecuali Daddynya yang sering bikin gemes dan pengen nabok.
"Hon!" aku menoleh dan geleng kepala melihatnya yang acak-acakan.
Astaga, dia ini gemesin. Memangnya habis ngapain coba sampai rambutnya berantakan gitu.
"Apa itu?" tanyanya sambil memelukku dari belakang dan mencium pipiku.
"Puding... mau?" aku mencomot potongan kecil puding dan menyuapinya.
"Manis..." ucapnya sambil tersenyum.
"Tapi masih manis kamu Hon..."
"Ish! Gombal!" sahutku cepat.
"Pa tu dombal?" aku menunduk dan mendapati Keenan mendongak ke arah kami lalu menunduk lagi sambil berusaha membuka sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Brondong?! 2 (Sebagian sudah dihapus)
فكاهةPERINGATAN!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus. Jadi hati-hati! Rawan dibilang gila. "Cinta??? Ya aku cinta sama suamiku yang brondong. Tapi, dia itu super nyebelin!!" -Pauline Larasati- "Cinta??? Tentu saja! Seluruh dunia juga...