"Saya udah bilang lo pak Aditya..." ucapku kesal menahan emosi karena manusia playboy satu ini tidak pernah mau mendengar apa yang aku jelaskan.
Kalau sampai ribut dan kacau jangan katakan aku tidak memperingatkannya. Aku menatap Rangga dan aku tahu dia sudah ingin menghajar pria dewasa yang tidak dewasa ini.
"Hum??" Aditya menatap Rangga dengan tatapan meremehkan.
Dasar playboy sok ganteng dan sok kaya. Berani sekali dia meremehkan suamiku. Menyesal aku dulu melarang Dave menghajar pria tidak tahu diri ini.
Sial! Tanganku gatal sekali ingin meninju orang ini.
"Hahaha... kamu pasti bercanda supaya kamu bisa menolak ajakan makan malam sama saya kan?" Aditya kembali menatapku dan mengerlingkan satu matanya.
Apa dia pikir aku takut? Kalau dulu aku masih bekerja di kantor Dave, aku masih takut dipecat. Tapi sekarang kan aku bukan karyawan Dave lagi?
Jadi--
"Dave sudah menikah dan bisa dipastikan kamu sudah bukan pacarnya kan? Jadi-"
"Tapi dia masih istri saya..." gumam Rangga penuh amarah.
Ok, Honey. Hajar saja mulut manisnya itu, aku mendukungmu. My hero.
"Hm??" Aditya menatap Rangga.
"Hahaha... kalian berdua sedang bercanda sama saya??" Aditya tertawa dan itu semakin membuatku kesal, terlebih saat tanganku digenggamnya erat.
"Olin, saya ini serius soal-"
Brak!!!
Aku menepis tangannya dan menggebrak meja. Aku tidak tahan kalau dia semakin bertingkah semaunya.
"Sa-ya S-E-R-I-U-S!!!" aku berdiri dengan kesal.
"Ya ampun... kamu berani sam-"
Sruuuuttt!!
Brukkk!!!
"Hei!!"
Heboh!
Aku rasa begitu. Setelah menyiramnya dengan segelas ice cream yang sudah meleleh milik Erka aku meninju mukanya dengan sekuat tenaga sampai dia terjengkang kebelakang dan membuat beberapa kursi bergeser tertimpa tubuh besarnya.
Aku melangkah maju dan bersedekap menatapnya.
"Dengar ya Tuan Aditya Mahendra yang terhormat! Saya ini menantu kesayangan keluarga Smith! Kalau anda macam-macam sama saya, saya cuma bisa pastikan hidup anda hancur!" ancamku dengan nada sombong dan galak.
Percaya?
Tidak! Aku pun tidak percaya dengan diriku sendiri yang arogan. Sepertinya baru kali ini aku membanggakan nama belakang suamiku.
"Dia!" tunjukku pada Rangga yang berdiri bengong, mungkin dia kaget aku bisa galak seperti ini. Yah, pada dasarnya aku kan preman. Hanya Arlan yang tahu bagaimana premannya aku saat sekolah dulu. Mungkin efek keluarga broken home aku jadi preman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Brondong?! 2 (Sebagian sudah dihapus)
UmorismoPERINGATAN!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus. Jadi hati-hati! Rawan dibilang gila. "Cinta??? Ya aku cinta sama suamiku yang brondong. Tapi, dia itu super nyebelin!!" -Pauline Larasati- "Cinta??? Tentu saja! Seluruh dunia juga...