'Aku tlah mengikuti semua langkah kaki mu dan berharap bisa memiliki mu, berbagai cara telah aku lakukan untuk hidupmu, hingga aku mengorbankan hidupku
Buka hatimu bukalah sedikit untuk ku,sehingga diriku bisa memilikimu' alunan lagu dari sebuah band terkenal menggema dalam cafe. Sisil, Tora dan Sakti asik menikmati lagunya. Begitupun dengan para pengunjung sambil menikmati makanan.
Tapi tidak dengan Luna, ia tampak berpikir.
'Ini lagunya gue banget' ujarnya dalam hati."Napa lu? melas amat tuh wajah "tanya Sisil melihat Luna yang tengah melamun
"Ini lagunya napa kaya cerita gue ya sil"gumam Luna dengan wajah memelas
"Haaaahhaaa kasian" bukannya merasa kasihan Sisil malah meledeknya
"Sil, apa deh"dengus Luna dengan wajah betenya
"Gue salut deh sama Galang"ujar Sisil membuat raut wajah Luna berubah jadi kebingungan
"Lah kenapa jadi salut sama Galang?"tanyanya
"Iyalah, bertahun-tahun dikejar sama lu sedikit pun hatinya ga goyah, gimana gak hebat coba...haaahaa" lanjut Sisil diiringi pekikan tawa mengejek
"Sisil..."teriak Luna, mereka saling kejar-kejaran seperti anak kecil.
.
.
.
.
.
Siang ini cuaca tak dapat diduga, Luna yang baru menyelesaikan kuliahnya bergegas menuju halte. ditengah perjalanan hujan turun dengan sangat lebat, ia memilih berteduh dibawah pohon.Mendongakan kepala melihat keatas langit menadahkan tangannya, merasakan tiap buliran air hujan yang jatuh menetes.
"Hujannya deras banget"gumamnya.
Hujan lebat di tambah angin yang kencang membuat baju dan celananya basah.
"Yah basah deh baju gue"ujarnya
Luna mundur kebelakang dan bersandar pada pohon, memeluk tas agar buku-buku yang ada didalam tasnya tak basah.Beberapa menit Luna berteduh, tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti didepannya.
"Galang"ujar Luna pelan
"Luna, ngapain kamu disitu hayuk masuk nanti kamu kebasahan"ujar seorang gadis dari balik jendela mobil
'Aurel' batinnya sedih.
Aurel berada dalam mobil Galang,dan Aurel jugalah yang meminta Galang berhenti saat melihat Luna berada dibawah pohon.
"Ayo Luna masuk, baju kamu sudah mulai basah itu"pinta Aurel lagi
Luna melirik kearah Galang yang duduk cuek tanpa melihat kearahnya sedikitpun."Ga usah Rel aku gak apa-apa kok"tolak Luna menggelengkan kepalanya
"Ayo Luna, kamu udah basah ujannya juga makin besar nanti kamu sakit"paksa Aurel
Luna kembali melirik galang yang masih begitu dingin dan cuek.
"Ayo Luna masuk mobilnya"paksa aurel lagi
"Udah sih orang gak mau gak usah dipaksa"celetuk Galang
"lagian lu ga liat dia udah basah kuyup ntar yang ada—"Galang menggantung kata-katanya.
"Iya Rel benar yang di bilang Galang baju aku udah terlanjur basah, kalo aku masuk yang ada nanti mobil Galang jadi ikutan basah"sela Luna melanjutkan kata-kata Galang.
"Beneran kamu gak apa-apa?"tanya Aurel memastikan
"Iya aku baik-baik aja kok"jawab Luna dengan suara mulai bergetar.
Galang melihat kearah Luna yang keadaannya sudah benar-benar basah.
"Terserahlah!!"ujar Galang langsung melajukan mobilnya meninggalkan Luna.

KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA LUNA (END)
RomanceCOMPLETED Luna amat mencintai Galang, tapi Galang sangat membencinya. Luna mengharapkan Galang, tapi Galang mengharapkan gadis lain. Mampukah Luna mendapatkan cinta Galang ketika hati Galang yang masih mencintai mantan kekasihnya. Mampukah Luna teru...