HAPPY READING....
Semua berjalan pada semestinya karena cinta pasti akan menemukan jalannya walau tak mudah bahkan terjal asal kita mau berjuang cinta itu pasti akan bertahan.
Dan akhirnya ketika sekarang pria angkuh itu sudah mulai luluh, membawa kebahagian utuh pada kekasih yang tak pernah jenuh berjuang tanpa mengeluh.
.
.
.
Luna berada disini di depan tempatnya berkerja senyumnya terus merekah di wajah bulatnya yang begitu cerah, tanpa ia tahu bahwa senyumnya akan musnah dengan datangnya sebuah masalah."Selamat siang semua"sapanya seperti biasa dengan senyum polos ciri khasnya
"Pagi nona ada yang bisa saya bantu"goda Sisil pada sahabatnya, Luna balas tertawa
"Seneng gue liat lu kaya gini"ujar Sisil
"Gue juga, ga ada lagi mendung yang menghiasi wajah lu yang kaga cantik-cantik banget"sahut Tora ikut menggodanya
"Tora apa dah"tatap Luna dingin
"Viiis"tora mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V
Mereka semua tertawa bahagia.
.
.
Begitulah kini hari-hari luna senyum diwajahnya terus terukir saat di kampus,di cafe bahkan saat dirumah juga.
.
.
.
.
Galang duduk disebuah cafe bersama Aurel sesekali ia menyeruput coffe pesanannya, Aurel pun sama mereka saling tersenyum. Siapapun yang melihat pasti akan mengira jika mereka adalah pasangan kekasih, karena nampak begitu serasi. Galang yang sempurna dengan ketampanannya dan Aurel begitu cantik dengan keanggunannya."Kita gapapa pergi berdua seperti ini"ujar Aurel memulai obrolan
"Loh memangnya kenapa?"tanya Galang lembut
"Ya aku ga enak aja sama Luna"
"Kenapa mesti ga enak sama dia"dengus Galang jengkel, tiap kali Aurel membahas gadis itu
"Karena dia kan pacar kamu"ujar Aurel pelan, ada nada tak ikhlas tiap menyebut Luna sebagai kekasih Galang
"Kenapa semua orang mikirin dia sih, ga ada yang mikirin perasaan gue"gumam Galang membuang nafasnya berat
"Apa lang?"
"Udah ga usah mikirin dia, status kita memang pacaran tapi bukan berarti dia bisa ngatur apa yang mau aku lakuin"Galang menjelaskan dengan nada sebal.
"Tapi beneran kamu ga ada rasa sama dia?"tanya Aurel ragu-ragu
"Kenapa nanya gitu lagi, kan udah aku jelasin waktu itu bahwa aku ga akan pernah jatuh cinta sama dia"Galang mendengus jengah
"Tapi kalo aku liat kamu waktu sama dia kaya ada sesuatu antara kalian berdua"ujar Aurel lesu
"Sesuatu? maksudnya?"tanya Galang tak mengerti
"Aku lihat kamu yang berbeda, kamu bisa meluapkan semua perasaan emosi saat bersama dia. Kamu seperti menjadi diri sendiri saat bersamanya, sosok yang tak pernah aku lihat saat kita bersama"Aurel tertunduk menahan nyeri, meski Galang selalu menampik perasaannya pada Luna. Tapi ia bisa melihat sesuatu yang Galang sendiri tak sadari, itulah yang membuatnya cemburu dan slalu bertanya.
"Maksudnya kamu suka liat aku marah-marah di depan kamu gitu?"Galang menggenggam tangan Aurel, membuat gadis itu mengangkat kepalanya yang tertunduk.
"Mana bisa aku marah sama kamu dan kenapa juga aku harus marah sama kamu?"tanya Galang lembut Masih menggenggam tangan Aurel
"Aku sangat mengenal sifatmu, gadis manja dengan hati yang sangat lembut. Mana mungkin aku nyakitin kamu apalagi bersikap kasar dan pemarah, aku ga bisa, Aurel."lanjutnya tersenyum lembut, senyum yang tak pernah ia tunjukan pada siapapun termasuk Luna
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA LUNA (END)
RomanceCOMPLETED Luna amat mencintai Galang, tapi Galang sangat membencinya. Luna mengharapkan Galang, tapi Galang mengharapkan gadis lain. Mampukah Luna mendapatkan cinta Galang ketika hati Galang yang masih mencintai mantan kekasihnya. Mampukah Luna teru...