HAPPY READING...
Galang tersenyum cerah setelah kejadian beberapa hari lalu, tak ingin menunda lebih lama lagi untuk dirinya kembali menyatakan cinta, ia merasa ini waktu yang sangat tepat untuk dirinya melakukan itu, ia yakin jika Luna masih memiliki perasaan yang sama padanya walaupun gadis itu tak mengungkapkannya. Karena dari sikap Luna slama ini ia merasa jika gadis itu masih mencintainya.
Galang sudah mempersiapkan diri, walau masih ada sedikit ketakutan jika nanti Luna akan menolaknya tapi tak menyulutkan keinginannya walaupun nanti kembali ditolak ia akan berusaha lagi, selama gadis itu belum menjadi milik orang, ah Luna tak boleh jadi milik orang lain karena Luna adalah miliknya, egoisnya selalu berkata seperti itu walau kenyataannya tidak ada yang tahu kan? ketika sifat egoisnya masih mendominasi mampukah Galang meyakinkan Luna untuk menerima cintanya?.
.
.
Wajah tampan itu kian bersinar saat senyum cerahnya menghiasi. Memakai flanel kotak-kotak merah hitam dengan dalaman kaos putih yang terlihat karena galang tidak mengancingkan kerah kemejanya, jeans biru dan sepatu sneakers warna merah, terlihat tak terlalu mencolok tapi karena Galang yang memakainya semua jadi nampak cool dan keren pastinya.Memasuki mobil sport warna merah melirik kearah jok disampingnya tersenyum saat melihat satu buket bunga. Bunga yang terdiri dari mawar merah, putih dan ungu ditambah baby breath yang ditata begitu indah. Galang sengaja menyiapkan itu sebagai kejutan untuk menyatakan cintanya dengan memberi bunga, romantis bukan rencananya, karena tau gadisnya itu suka dengan sesuatu yang romantis.
Galang melajukan mobilnya pelan menyusuri jalan dengan perasaan bahagia, sesekali tersenyum saat melihat buket bunganya 'semoga kamu suka Luna'.
Tak jauh dari rumah Luna, Galang memberhentikan mobilnya mengernyitkan dahinya saat melihat gadis itu keluar dari rumahnya. 'Mau kemana dia?'. memilih mengikuti diam-diam.
.
.
.
Luna sampai di tepian pantai, alang hanya bisa memperhatikan dari kejauhan, matanya membola saat melihat siapa yang ditemui Luna."Satya"gumamnya, matanya makin membola bahkan memerah melihat Luna yang memeluk Satya.
Satya membalas pelukan Luna, cukup lama mereka berpelukan dengan terus tersenyum bahkan saat saling melepaskan pelukan.
Galang mengepalkankan tangannya menahan emosi yang memuncak. cemburu? sudah pasti jangan ditanya lagi, melihat gadis yang dicintai memeluk mesra pria yang selama ini jadi alasan emosinya memuncak.
Belum mampu meredakan emosinya Galang dihadapkan pada kenyataan lain, saat Satya memberikan sebuah kotak, Luna membuka kotak itu, matanya berbinar saat melihat sebuah cincin indah dalam kotak tersebut, Satya memakaikan cincin itu dijemarinya mata gadis itu terus berbinar dengan senyum mengembang sempurna.
Galang tak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan tapi dari gestur mereka Galang dapat mengartikan jika saat ini Satya sedang menyatakan cintanya dengan memberi cincin dan memakaikannya. luna membiarkan Satya memakaikan cincin itu berarti Luna menerima Satya.
Galang ingin menyangkal apa yang ada dipikirannya, tapi dari senyuman bahagia Luna saat memeluk seseorang yang selama ini dianggap kakaknya, dan orang yang dianggap kakaknya membalas pelukan itu dengan senyuman tak kalah bahagia, menjelaskan jika Luna memilih Satya bukan dirinya.
'Tes'
Sebulir airmata menetes dari mata tajam Galang. SAKIT itu kata yang tepat menggambarkan hatinya bukan lagi emosi. Inikah kenyataannya ,inikah alasan Luna selama ini selalu menghindarinya, ini juga kah alasan Luna menolaknya, apa ini juga alasan Luna beberapa hari lalu yang membuat mereka bertengkar hebat.SATYA alasannya. luna memilih Satya daripada dirinya itulah yang ada dipikiran Galang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA LUNA (END)
RomanceCOMPLETED Luna amat mencintai Galang, tapi Galang sangat membencinya. Luna mengharapkan Galang, tapi Galang mengharapkan gadis lain. Mampukah Luna mendapatkan cinta Galang ketika hati Galang yang masih mencintai mantan kekasihnya. Mampukah Luna teru...