Sinar mentari begitu cerah, secerah hayi seseorang yang menantikan hari ini. Luna tak bisa menyembunyikan senyumannya saat mengendarai sepedanya menuju kampus.
"Luna..." panggil Laras saat sampai di parkiran, Luna menoleh dan tersenyum sebagai jawaban panggilan Laras
"Hanyuk barengan kita masuk kelas" ajak Laras, Luna pun mengangguk mereka jalan beriringan.
.
.
.
.
.Waktu menunjukan pukul 09:43. Luna, Nadine dan Sisil keluar dari kelasnya.
"Hayuk kita ke kantin bentar lagi waktunya" ajak Laras tak sabaran
Mereka bertiga sampai di kantin dan memilih tempat duduk, suasana kantin cukup rame saat mereka sampai.
"Dimana Galang sama genknya" Laras celangak-clinguk mencari keberadaan Galang
"Apa mungkin dia ga dateng ya??" Luna tertunduk was-was takut Galang mengingkari janjinya.
"Jangan nyerah gitu dulu, ini masih belom jam 10 sapa tau dia ada kelas" Ujar Nadine menenangkan.
Jam menunjukan pukul 10:18 Galang masih belom datang juga.
"Mana tuh orang, wah benar-benar deh kalo sampe dia ga nepatin janjinya"ujar Nadine mulai tak sabaran
"Mungkin dia beneran ga akan dateng" Luna kembali tertunduk lesu, pupus sudah harapannya.
"Awas aja kalo--" belum sempet Laras melanjutkan kata-katanya, Galang dan genknya datang ke kantin.
Tanpa basa-basi langsung menghampiri Luna.
"Mulai hari ini gue dan Luna pacaran" ujar Galang mengagetkan seisi kantin.
"Gue nepati janji gue minggu lalu disini. Jadi mulai hari ini gue dan Luna resmi berpacaran" ulang Galang datar
"puas lu" Galang menatap tajam Luna, terlihat jelas kemarahan dari matanya. Luna memilin ujung kemejanya ia gugup, sumpah.
Kantin menjadi sangat heboh, sebagian besar mereka tak percaya sebagian lagi merasa kecewa. Tapi tidak dengan tiga gadis yang sedari tadi sudah nunggu moment ini, mereka sangat bahagia terutama Luna.
Luna terus tersenyum dan tertawa saking bahagianya, akhirnya ia dan Galang berpacaran, usahanya gak sia-sia mimpinya jadi kenyataan.
"Sekarang lu boleh tersenyum dan tertawa sepuas lu, tapi besok gue bakal bikin hidup lu gak akan tenang. Gue bakal hiasi wajah lu dengan airmata, gue bakal buat lu nyesel karena udah nerima tantangan gue, ga akan ada kebahagian dalam hidup lu, gue bakal buat hidup lu menderita, gue benci sama lu Luna benar benar benci" ucap Galang dalam hati dengan penuh emosi.
"Aku akan berusaha jadi pacar yang baik buat kamu, aku akan mengobati luka yang saat ini belum sembuh dari hatimu, aku akan buat kamu bahagia dan buat hari-harimu indah karena aku sayang kamu, Galang." ucap luna dalam hati memandang galang dengan tersenyum.
Galang tak bisa menahan emosinya, ia menarik tangan Luna membawanya pergi menjauh dari kantin.
"Ikut gue ada yang mau gue omongin" Luna hanya bisa diam pasrah mengikuti, mereka sampai di tempat yang cukup sepi.
"Oke gue gak pake basa-basi lagi, mungkin status kita pacaran...AAARRGGH bahkan menyebutnya begitu udah bikin gue emosi" teriak Galang geram mengacak rambutnya.
Luna kaget dan ketakutan melihat sikap Galang.
"Kenapa? lu kaget ngeliat gue kaya gini? lu ngarep gitu kalo gue bakal baik, lembut, manis setelah kita jadian. JANGAN MIMPI!!!!" Ujarnya penuh emosi terus memarahi Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA LUNA (END)
RomanceCOMPLETED Luna amat mencintai Galang, tapi Galang sangat membencinya. Luna mengharapkan Galang, tapi Galang mengharapkan gadis lain. Mampukah Luna mendapatkan cinta Galang ketika hati Galang yang masih mencintai mantan kekasihnya. Mampukah Luna teru...