SEMUA TENTANG LUNA

159K 6.3K 535
                                    

HAPPY READING

Galang melangkah gontai saat melewati lorong kampus ia melihat Laras dan Nadine di depannya. Tatapannya berubah nanar melihat pemandangan yang tak biasa, karena biasanya ada Luna bersama mereka dan biasanya mereka selalu heboh lebih tepatnya Luna yang selalu heboh menjaili atau sekedar bercanda dengan kedua temannya itu. Dari laras yang berteriak karena rambutnya di tarik Luna, dan Luna ikut teriak saat pipi chubynya di cubit Laras hingga Nadine yang mengomeli mereka berdua karena bertingkah seperti anak kecil, pada akhirnya mereka semua tertawa.

Tapi saat ini dua gadis itu berjalan lesu sama seperti dirinya entah kenapa melihat itu hatinya merasa nyeri.

Galang menghentikan langkahnya dan tertunduk hingga seseorang menepuk bahunya.

"Kenapa Lang, kamu sakit?"tanya seseorang yang berada dibelakangnya, Galang menoleh

"Gapapa kok Rel"Galang tersenyum mencoba menyembunyikan perasaannya

"Yuk kekelas Lang"ajak aurel galang hanya mengangguk dan mereka berjalan bersama.
.
.
.
Galang, Aurel, Andra, Bimo, Virgo dan Riko tengah berada dikantin, entah kenapa suasana tak seperti biasa masih ada kecanggungan antara Aurel dan Riko. Galang sendiri lebih banyak diam hanya Andra, Bimo dan Virgo yang sibuk mengobrol.

Laras dan Nadine datang ke kantin juga mereka berdua duduk di sebrang meja Galang.

Galang dan Riko menoleh ke arah meja mereka, Aurel yang melihat Galang seperti itu sedikit terganggu karena ia tau apa yang ada dalam pikiran Galang.

"Gue kesana yah"ujar Riko bangkit menuju tempat duduk Laras dan nadine. Riko bergabung bersama mereka berdua.

"Hey"sapanya, Laras dan Nadine balas tersenyum pada Riko

"Rik"panggil Nadine.

"Ya nad"

"Apa Luna udah ngehubungin lu?".

"Belum"

"Gimana keadaan Luna yah gue kangen"ujar Laras lesu

"Dia pasti baik-baik aja siapa yang ga kangen sama bocah ngeselin kaya dia"Riko mencoba menghibur mereka, Laras dan Nadine mengangguk mengerti sementara Galang terus menatap nanar kearah mereka.
.
.
.
.
.
.
Galang menyusuri kota dengan mobilnya suasana kota yang sudah cukup hening karena malam yang sudah kian larut, bahkan bisa di bilang ini sudah memasuki waktu fajar tapi itu tak menghentikan keinginnya untuk mencari seseorang.

Mencari gadis yang slama ini sangat ia benci, Luna. Ini bukan pertama kalinya bahkan sudah hampir seminggu semenjak kepergian Luna, Galang terus mencari keberadaan gadis itu. Galang tak mengerti kenapa ia harus melakukan itu, ia hanya merasa dengan menyusuri kota bisa membuat perasaannya lebih lega, dengan harapan ada keajaiban yang membuat dirinya bertemu dengan Luna. Tapi hasil yang di dapat selalu nihil.

Galang merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, jujur ia lelah sangat lelah tapi matanya enggan terpejam pikirannya terus menerawang pada seseorang yang selalu mengganggu hidupnya selama ini.

Galang mengambil ponselnya mencoba menghubungi seseorang 'nomer yang anda tuju sedang tidak aktif' hanya suara operator yang ia dengar, sudah puluhan kali ia mencoba tapi hasilnya selalu sama. Jika dulu setiap kali ia membuka ponselnya akan ada banyak pesan dan panggilan tak terjawab dari Luna karena ia slalu mengabaikannya. Tapi sekarang tak ada lagi bahkan meski Galang yang menghubunginya duluan nomer Luna sudah tak aktif, Galang membanting ponselnya.

#FLASHBACK
"Galang kamu nelpon aku waaah ini keajaiban mimpi apa aku semalam"ujar Luna antusias saat pacarnya menghubunginya untuk pertama kali

SETULUS CINTA LUNA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang