TERJADI SESUATU

89.7K 4.3K 92
                                    

Pada akhirnya kesabaran pasti membuahkan hasil yang baik, sesuatu yang dimulai dari hati pasti akan menyentuh hati.

Luna dan Galang sejauh ini mereka masih bersama, hubungan mereka seperti sebuah benang dan layangan yang saling tarik ulur, meski begitu pada akhirnya hubungan itu masih bertahan.

Galang mendatangi rumah Luna, membuka pintu dengan kunci cadangan yang ia pegang, Galang masuk dan langsung mendudukan dirinya disofa.

Dia tau Luna tak ada dirumah jam segini, karena ini masih jam kerja gadis itu. Galang hanya ingin mencari tempat yang tenang, meski rumah Luna kecil tapi disitu Galang bisa mendapatkan ketenangan dan kenyamanan.

Sengaja tak memberi tahu Luna jika ia kerumahnya, karena jika memberi tahu gadis itu dulu, yang ada Luna akan kabur dari tempat kerja hanya untuk bersamanya.

Merasa sedikit bosan dari tadi cuma duduk aja.

Kalau ada si jelek pasti dia udah heboh sendiri, ngeliat gue' pikirnya dalam hati, iapun bangkit dari duduknya dan menuju dapur berniat mengambil minum, dahinya mengernyit melihat banyak bungkusan mie instan di tempat sampah, dan saat membuka rak dapur dahinya kembali berkerut melihat banyak mie instan di dalamnya. 'nie anak cuma makan mie instan doang apa selama ini ish' batinnya menahan jengkel dan kembali duduk disofa sambil berpikir.

"Jelek kan bukan pemalas, tapi kenapa cuma ada mie di raknya.
Saat dikampus juga dia ga pernah makan di kantin lagi, bahkan beberapa hari lalu dia kelaparan, ada apa sih sebenarnya?"gumamnya sambil terus berpikir

"Kenapa dia ga ngomong sama gue, kenapa juga dia harus ngomong dia tau gue ga akan peduli"Galang terus bergumam sendiri

"Emang dasar cewe keras kepala, lagi susah aja ga mau ngeluh"Galang mendengus kesal.

Bangkit dari duduknya memilih pergi keluar mengunci pintu dan pergi dengan mengendarai motor sportnya.
.
.
.
Galang sampai di sebuah supermarket masuk dan mulai memilih beberapa kebutuhan dapur beras, daging, ayam, buah, sayuran, dan lainnya, membawa belanjaannya ketempat parkir

"Ish tau gitu gue tadi bawa mobil"gumamnya
Sedikit ribet dengan belanjaan yang dibelinya. Kembali menuju rumah Luna.

Waktu menunjukan jam lima sore merasa bosan dan sedikit lelah ia rebahan di sofa hingga tertidur.
.
.
.
Luna tiba dirumah langkahnya terhenti melihat sebuah motor sport warna hitam ada di depan rumahnya.

'Motor siapa nih, oh mungkin motor tetangga yang numpang parkir' pikirnya melanjutkan langkahnya masuk kedalam rumah, saat membuka pintu ia terkaget karena pintu rumahnya tidak tekunci.

'perasaan tadi berangkat udah gue kunci tapi ini kok, jangan-jangan ada maling' Luna langsung berlari masuk menuju kamarnya. Matanya melotot sempurna melihat seseorang tertidur pulas di sofanya 'Galang' batinnya memicingkan matanya memperhatikan secara rinci, benarkah sosok yang tertidur itu adalah pacarnya, Galang.

Luna berjongkok memandang Galang dari dekat 'kamu manis banget saat tertidur seperti ini'
Luna terus mendekatkan wajahnya tanpa sadar.

"Kamu ganteng banget, Galang."gumamnya sambil tersenyum.

Merasa ada yang memperhatikannya Galang membuka mata, melihat sesosok wajah dengan senyuman polos yang terukir, senyuman yang sangat ia hapal siapa pemiliknya. Siapa lagi kalau bukan Luna, gadis paling ngeselin dalam hidupnya.

"Lu udah pulang"ujar Galang bangkit dari tidurnya

"Kenapa kamu gak bilang kalo kamu disini"bukannya menjawab Luna malah balik bertanya dengan  senyum yang terus mengembang.

SETULUS CINTA LUNA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang