Di dalam sebuah cafe bernuansakan putih dengan banyak ornamen berwarna cerah, duduk seorang gadis di balkon lantai dua cafe tersebut. Dia menikmati pemandangan dari atas sambil dengan segelas caramel machiato. Angin yang menerpa begitu sejuk membawa kedamaian deretan pepohonan menari menikmati tiap sentuhan semilir angin. tempat yang berada cukup jauh dari pusat kota ini memang sangat memanjakan siapapun yang berada disana."Aah nyamannya disini"gumamnya larut akan keindahan yang disajikan tempat tersebut.
Dia pun memperhatikan sekitar banyak pasangan muda asik mengobrol santai."Galang mana yah, ko belum datang" ucapnya sambil melirik jam tangan.
.
.
.
.
.
Galang keluar dari mobil bergegas masuk ke dalam sebuah cafe langsung menuju ke lantai dua."Aurel, maaf aku telat"ujar Galang lembut merasa tak enak
"Gapapa lang aku juga belum lama sampe kok" Aurel tersenyum dan menyuruh Galang untuk duduk
"Mas"panggil Aurel pada seorang pelayan
"Aku pesen americano sama lava cake nya satu" ucap Aurel, Galang hanya tersenyum melihat Aurel.
"Kamu masih inget apa kesukaan ku?"tanya Galang tak menyangka
"Mana mungkin aku lupa semua tentang kamu"jawab aurel menatap wajah Galang
"Masa sih?"ucap galang tak percaya, Aurel mengangguk
Tak lama pesanan mereka datang.Aurel kembali memperhatikan tempat mereka berada sambil tersenyum.
"Tempat ini gak berubah yah, masih indah seperti dulu"ujarnya
"Gak ada yang berubah disini semua masih sama, hanya kamu yang berubah"jawab Galang tanpa melihat kearah Aurel.
"Maafin aku Lang, aku tau aku udah nyakitin hati kamu terlalu dalam"ujar Aurel sendu sambil menundukan kepalanya.
"Udah lah semua udah terjadi" Galang menghela napas berat, mengingat kenangan menyakitkannya dulu.
"Aku menyesal lang, aku pikir dia lah yang terbaik tapi nyatanya--" Aurel tak mampu melanjutkan ucapannya.
Galang melirik, melihat Aurel tertunduk dengan raut sedih diapun tak tega.
"Aku meninggalkanmu untuknya, dan dia meninggalkan aku untuk orang lain. Mungkin ini yang di katakan karma dan aku pantas menerimanya."suara Aurel kian bergetar menahan tangisnya."Maafin aku Lang, aku sangat menyesal"mata Aurel mulai berkaca, Galang tak tega melihat gadis yang masih ia cinta seperti itu. mendekatkan kursinya menyentuh dan menggenggam tangan Aurel.
"Semua udah terjadi, aku juga udah maafin kamu kok."Galang menghapus air mata Aurel.
"Drrrt..drrt"
Getar hape Galang mengalihkan foku mereka yang saling memandang.
"Sebentar"ucap Galang melepas genggaman tangannya membuka hapenya.
'Kamu lagi dimana Galang?'
Isi pesan dari Luna, ekspresi wajah Galang seketika langsung berubah.
"Iish dia lagi, ga tau apa gue masih kesel sama dia"gerutu Galang pelan.
"Dari siapa, dari pacar kamu ya? siapa namanya tadi?" Aurel tampak berpikir sejenak
"Hmmm aku inget, Luna yah namanya."ucapnya sambil tersenyum
"Kamu udah lama yah pacaran sama Luna?"tanya Aurel dengan sedikit canggung
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA LUNA (END)
RomanceCOMPLETED Luna amat mencintai Galang, tapi Galang sangat membencinya. Luna mengharapkan Galang, tapi Galang mengharapkan gadis lain. Mampukah Luna mendapatkan cinta Galang ketika hati Galang yang masih mencintai mantan kekasihnya. Mampukah Luna teru...