HAPPY READING...
Luna tersenyum manis melihat seseorang tertidur pulas dia duduk disampingnya dan mengangkat kepala orang itu meletakannya diatas pahanya.
"Kamu sepertinya lelah banget" ia mengusap rambut orang itu dan tangan yang satunya mengusap pipinya.
Galang bergerak dalam tidurnya merasakan usapan lembut pada rambut dan pipinya memilih membuka mata saat menyadari kehadiran seseorang didekatnya.
"Jelek"ujarnya lirih melihat seseorang yang selama ini ia rindukan ada di hadapannya, dengan posisi paha gadis itu sebagai bantalan kepalanya.
"Ini beneran kamu sayang"ujar Galang lagi masih tak percaya, Luna mengangguk dengan senyuman indah, Galang mencoba bangkit tapi Luna melarangnya.
"Biar seperti ini aja aku tau kamu lelah"ujar Luna lembut, Galang mengangguk pelan terus menatap wajah gadis itu. Semua masih sama wajah yang dulu ia anggap ngeselin itu, senyum polos itu Galang mengangkat tangannya menyentuh wajah Luna dan mengusap lembut pipi chuby gadisnya itu.
"Ini beneran lu, lu kemana aja jelek gue kangen sama lu, apa lu marah sama gue sampe pergi begitu lama, maafin gue banyak salah, gue nyesel udah minta lu pergi dari hidup gue jangan tinggalin gue lagi, jelek."Galang memeluk erat perut Luna dan menumpahkan segala rasanya disana tangisnya pun pecah.
"Hey kamu, kenapa seperti ini sayang? aku baik-baik aja"Luna menghapus airmata Galang
"Jangan seperti ini, aku ga bisa liat kamu kaya gini, aku lebih baik kamu omelin kamu marahi dari pada aku harus melihat kamu menangis kaya gini sayang"Luna ikut meneteskan airmatanya, ia tak tega melihat orang yang paling ia sayang menderita seperti ini.
"Jangan tinggalin gue lagi kalo lu ga ingin liat gue menderita"Galang menghapus airmata Luna
"Aku ga pernah ninggalin kamu aku selalu berada disini, dihati kamu"Luna meletakan jari telunjuknya diatas dada Galang, dan Galang tersenyum.
Luna menatap Galang tajam, memperhatikan tiap inci lelakinya itu.
"Kamu ko keliatan kacau banget sih, liat mata kamu gak lagi cerah bahkan kantung mata kamu sangat kentara, dan liat rahang dan tulang pipi kamu keliatan menonjol, dan ini apa kamu ga pernah cukur jenggot dan kumis kamu yang mulai tumbuh lebat"Luna menyentuh seluruh wajah Galang, sedangkan yang disentuh hanya memejamkan mata merasakan sentuhan lembut gadisnya itu.
"Yaa!kamu kenapa jadi ga ngerawat diri kaya gini kamu jadi jelek tau"protes Luna sambil memanyunkan bibirnya
"Emang kalo sekarang gue jelek kenapa? lu ga mau lagi sama gue!!"dengus Galang
"Aku ga peduli mau kamu ganteng atau jelek gak ngerubah perasaan aku buat kamu, aku tetap mencintai kamu apa adanya, sayang"Luna kembali mengusap pipi galang membuat Galang tersenyum.
"Aku cuma gak suka liat kamu yang gak memperhatikan diri sendiri, liat tubuh kamu semakin kurus aku jadi sedih liat kamu seperti ini Lang"bulir airmata itu kembali menetes dari mata Luna
"Jangan tinggalin gue lagi makanya"pinta Galang kembali nenghapus airmata Luna, gadis itupun pun mengangguk
"Janji? "Tanya Galang, Luna kembali mengangguk
"Iya aku janji sayang"mereka berdua tersenyum.
"Kamu kenapa tidur disini, apa kamu ribut lagi sama papahmu? "Tanya llLuna Galang kembali mengangguk
"Kenapa harus ribut lagi apa ga bisa salah satu diantara kalian mengalah"Ujar Luna lembut
"Gue ga terima papah ngejelekin lu"ujar Galang jengkel, membuat Luna mengernyitkan alisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA LUNA (END)
RomanceCOMPLETED Luna amat mencintai Galang, tapi Galang sangat membencinya. Luna mengharapkan Galang, tapi Galang mengharapkan gadis lain. Mampukah Luna mendapatkan cinta Galang ketika hati Galang yang masih mencintai mantan kekasihnya. Mampukah Luna teru...