HAPPY READING...
Luna kembali menjalankan sepedanya ketempat kerja, kejadian hampir tenggelam kemarin tidak berdampak buruk pada dirinya, itu berkat Galang yang segera menolongnya. kembali ketempat kerja dengan ceria.
"pagi semua"sapanya pada teman-temannya
"Dara kemarin beneran kamu di tolong sama pak Palang bos sombong yang gantengnya kebangetan itu"ujar Kinta antusias saat melihat Luna
"Kenapa kamu ga nanyain gimana keadaan aku malah nanyain siapa yang nolong aku"dengus Luna
"aku tau kamu baik-baik aja, beneran kamu di tolong pak Galang dan katanya dia mencium kamu juga"
"Uhuuk" Luna yang sedang minum tersedak mendengar penuturan Kinta.
"kamu ngomong apa sih"ujar Luna bingung
"ish, aku denger katanya kemarin pak Galang memberi napas buatan buat kamu, itu berarti dia menempelkan bibirnya di bibir kamu astaga beruntungnya kamu"ujar gemas Kinta, membuat Luna terbengong'Galang ngasih napas buatan buat gue' batinnya membuat pipinya merona.
"gimana rasa bibir pak Palang, pasti manis dan lembut astaga gue juga mau"ujar Kinta lagi semakin antusias
"aku mana tau, aku kan saat itu pingsan"ujar Luna salah tingkah
"lagian belum tentu kalau kamu tercebur dia akan nolong jadi kamu jangan ngimpi bisa merasakan bibir dia"Luna merasa cemburu dengan ucapan Kinta
"ish ngeselin kamu"jengkel Kinta
"bodo"Luna menjulurkan lidahnya.
Luna kembali ketempat kerjanya menyusun kue-kue yang baru mateng di dalem etalase sesekali dia tersenyum 'Galang ngasih napas buatan buat gue'pipinya kembali merona saat membayangkan hal itu.
Luna terus sibuk menyusun kue-kuenya, kali ini ia sibuk menyusun kue yang ada di rak belakang meja baristanya. menaruh kue-kue itu sambil bernyanyi, hatinya merasa bahagia setelah mendengar ucapan Kinta. Asik bernyanyi tanpa sadar ada seseorang di belakang yang menikmati suara indahnya, Luna kembali menghadap meja barista dan betapa kagetnya dia.
"astaga ya ampun Galang"ucapnya sambil memegang dadanya karena kaget
"sejak kapan kamu disini?"tanya Luna salah tingkah
"gimana keadaan kamu?"Galang bertanya balik ke Luna
"aku baik ko, kamu mau pesan apa?"tanya Luna sambil menunduk karena jarak mereka terlampau dekat
"kamu tau kan kesukaan aku?"tanya Galang dan Luna mengangguk
"Makan disini atau di bungkus"tanya Luna lagi
"di bungkus aja"
Luna menyiapkan pesanan Galang, mengambil cheseecake dan menaruh nya dalam kotak berwarna putih, iapun membuat americano dengan cekatan,g Galang terus memperhatikan Sangat menikmati saat Luna membuat pesanannya. Teman-temanLuna menatap iri pada gadis itu. Luna mengambil 1cup antipanas dan menuangkan coffe Pesanan Galang.
"ini pesanan kamu"Luna memberikan satu cup coffe dan satu kotak kecil cake pada Galang.
"makasih"ujar Galang dan meninggalkan cafe tersebut.
Stevi dan Kinta menghampiri Luna.
"wooahh hebat pak Galang nyamperin kamu"ujar Stevi tak percaya
"kenapa kalian ga bilang kalau dia disini"ujar Luna sambil memanyunkan bibirnya.
"kenapa kamu cemberut, harusnya kamu seneng bisa disamperin sama si bos ganteng"goda Kinta
"ga tau ah"Luna menghindari dua temannya itu.
.
.
.
.
.
sudah lebih dari seminggu Galang berada satu daerah dengan Luna. Hubungan mereka? masih belum membaik karena Luna masih salah paham dan sebisa mungkin menghindari Galang. Sedangkan Galang setiap hari ia datang ke cafe tempat kerja Luna, bukan untuk makan atau minum tapi hanya untuk menatap Luna, makan atau minum hanya sebuah alasan karena Galang tak pernah menyentuh pesanannya. Hanya fokus menatap Luna sepertinya itu menjadi hobi barunya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA LUNA (END)
RomanceCOMPLETED Luna amat mencintai Galang, tapi Galang sangat membencinya. Luna mengharapkan Galang, tapi Galang mengharapkan gadis lain. Mampukah Luna mendapatkan cinta Galang ketika hati Galang yang masih mencintai mantan kekasihnya. Mampukah Luna teru...