PENYESALAN

143K 5.6K 179
                                    

HAPPY READING

Perubahan drastis terjadi dalam hidup Galang saat ia menyadari perasaannya terhadap Luna. Tak ada lagi senyuman dan tawa yang tampak dari wajah tampannya, ia lebih memilih banyak diam dan menyendiri.

Bahkan itu terjadi saat bersama teman-temannya, saat semua tengah asik mengobrol dikelas, Galang lebih memilih diam memainkan ponselnya enggan ikut bergabung bersama mereka.

Aurel datang dan langsung duduk di tempatnya tanpa menyapa seperti biasanya, Riko dan yang lain menoleh bingung merasa ada sebuah kejanggalan, tak biasa-biasanya gadis itu bersikap cuek pada mereka lebih tepatnya pada Galang, karena biasanya saat masuk kekelas hal yang paling pertama ia lakukan menyapa Galang dan duduk disampingnya, Galang pun sama dia juga cuek-cuek aja membuat Riko berpikir 'ada apa ini'.
.
.
.
Galang memilih menyendiri ia pergi ketempat yang biasa ia datangi rooftop kampus tempat ternyaman untuk dirinya, mungkin karena banyak menyimpan kenangan antara dirinya dan Luna. Angin yang berhembus kencang menyapa wajahnya membuat Galang memejamkan mata menikmati, mengambil kotak makan berwarna biru dari dalam tasnya. Pagi tadi ia minta dibuatkan bekal makanan, hal yang tak biasa Galang lakukan. Bagaimana tidak, sarapan dirumah saja jarang dan ia malah minta dibuatin bekal bukan tanpa alasan ia melakukan itu karena seseorang.

Galang menatap nanar bekal yang ia bawa, hanya menatap tanpa ingin menyentuhnya. Bekal makanannya mengingatkannya pada Luna. Karena gadis itu biasa membawakannya bekal makanan untuknya, meski dirinya selalu melarang karena ia bukan anak kecil yang harus dibuatkan bekal, pada akhirnya Galang akan memakannya juga.

#FLASHBACK
Luna tersenyum saat melangkah kebalkon kampus, siapa lagi alasan yang bisa buat dia tersenyum jika bukan pacarnya yang jutek, ia menghampiri Galang yang berdiri membelakanginya.

"Pagi Galang"ujar Luna lembut memeluk galang dari belakang

"Astaga!!apa yang lu lakuin? lepasin"panik Galang mendapat pelukan tiba-tiba, Luna hanya tertawa melihat tingkah pacarnya yang menurut dia itu lucu,Galang berbalik kearah Luna menatap tajam gadis itu.

"Bisa ga sih lu ngga ngelakuin hal yang aneh-aneh"ujarnya sinis

"Hal aneh apa? emangnya meluk pacar hal yang aneh yah?"Luna menunjukan raut wajah bingung yang justru bikin Galang tambah kesal

"Tau ah"Galang naik keatas teras duduk membelakangi, Luna ikut naik dan duduk disamping Galang.

"Aku bawa sarapan buat kamu"Luna tersenyum sambil mengeluarkan kotak makan dari tasnya

"Taruh aja situ gue belom lapar"ujar Galang ketus

"Makan dulu nanti keburu dingin"pinta Luna

"Nanti"

"Sekarang"

"Nanti"

"Sekarang"

"Nanti!!"Galang melotot kearah Luna, membuat Luna menghela nafas

Bukannya mengikuti pinta Galang untuk menaruh bekalnya, Luna justru membukanya dan mengambil sesendok nasi goreng buatannya sendiri.

"Lang...aaaa"Luna menyodorkan makanannya kearah Galang

"Ga mau gue bukan anak kec..."Galang belum selesai menjawab saat satu sendok nasi goreng masuk kedalam mulutnya karena Luna menyuapi paksa, Luna tersenyum polos membuat Galang mendengus kesal. mau gak mau ia mengunyah makanan itu.

"Ngeselin"ujarnya ketus, Luna hanya tersenyum dan kembali mengambil sesendok nasi goreng itu

"Lang"luna menaruh sesendok nasi itu di depan bibir Galang, mau gak mau Galang membuka mulutnya dan memakan makanannya. Meski harus berdebat terlebih dulu pada akhirnya satu kotak bekal itu habis karena meski Galang membenci Luna, ia tak bisa mengelak jika ia sangat menyukai masakan gadis itu, meski awalnya ia menolak pada akhirnya ia menikmatinya.
#FLASHBACKEND

SETULUS CINTA LUNA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang