HAPPY READING
Luna berjalan terburu bahkan bisa dibilang sedikit berlari, sesekali melirik jam ditangannya ia terus berlari menuju kelas.
Galang yang tengah duduk memperhatikan Luna dari kejauhan tampak sedikit bingung dengan apa yang pacarnya itu lakukan.
"Maaf pak saya telat"ujar Luna dengan sedikit takut saat memasuki ruang kelas.
"Owh iya silakan langsung duduk"jawab pak dosen.
.
.
.
Luna mencoba bersikap biasa setelah apa yang ia alami kemarin, ia tak ingin membuat temannya khawatir.Luna, Laras dan Nadine melangkah bersama tapi di tengah jalan Luna mengambil jalur berbeda, memilih pergi ke perpus daripada ikut kekantin.
Laras dan Nadine memasuki kantin, mereka bertemu Galang, Andra, Bimo dan Aurel yang asik mengobrol.
Pandangan mereka semua langsung tertuju pada Nadine dan Laras."Tumben si Luna ga sama mereka, apa dia ga kuliah ya?"tanya Bimo entah pada siapa
"Sejak kapan lu peduli sama Luna?"tanya Andra memicing curiga
"Ga, ga kaya gitu maksud gue, udah lupain aja"Bimo menggaruk tengkuknya.
.
.
.
Luna sibuk memilih buku hingga akhirnya menemukan buku yang ia cari."Dooor"seseorang mengagetkan dengan menepuk pundaknya.
Luna terlonjak menoleh dengan tampang terkejut.
"Riko, apa-apaan si lu ngagetin aja ini perpus ish!"tegur Luna sedikit berbisik melihat orang-orang memperhatikan mereka.
"Sorry, sorry"ujar Riko sambil merapatkan kedua telapak tangannya.
Luna melanjutkan membaca bukunya, Riko terus memperhatikan membuat Luna sedikit risih.
"Lu ngapa ngeliatin gue kaya gitu"protes Luna
"Lu baik baik aja kan?"Luna diam, tau apa yang Riko maksud.
"Gue baik-baik aja ko rik"jawab Luna menujukan senyumnya
"Galang emang kelewatan"ujar Riko sedikit geram
"Ko lu tau cerita semalem?"tanya Luna
"Bimo semalem cerita sama gue"
"Lu beneran baik baik aja kan, Luna?"ulang Riko, Luna hanya mengangguk pelan.
"Lu kalo ada masalah cerita aja ama gue, jangan ngerasa canggung atau ga enak gue udah nganggep lu temen baik gue"ujar Riko lagi.
"Iya Rik, makasih yah"Luna kembali tersenyum kali ini terlihat lebih lega, entahlah ia merasa bahagia karena Riko menganggap dirinya sebagai teman baik.
"Kruuuukuk"terdengar suara aneh ditengah obrolan mereka
"Suara perut lu, Luna?"sela Riko sebelum Luna bicara
"Enak aja itukan suara perut lu"jawab Luna memanyunkan bibirnya tak terima
"Hehe iya itu suara perut gue, laper belum makan. kantin yuk"ajak Riko
"Ga ah lu aja, gue masih kenyang"
"Udah ayo"Riko menarik tangan Luna keluar dari perpus.
Sepanjang jalan menuju kantin mereka terus bercanda, Riko tipe orangnya friendly banget makanya cepet akrab sama Luna yang orang nya sangat humble, mereka sampai dikantin.
"Hey guys"sapa Riko pada teman-temannya
"Gue kesana ya Rik"ujar Luna menunjuk tempat Nadine dan Laras
"Owh ya udah, hati-hati di jalan"becanda Riko
"Apadah rik, lu kira gue mau kemana"Luna melangkah menghampiri temannya tanpa menyapa Galang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA LUNA (END)
Storie d'amoreCOMPLETED Luna amat mencintai Galang, tapi Galang sangat membencinya. Luna mengharapkan Galang, tapi Galang mengharapkan gadis lain. Mampukah Luna mendapatkan cinta Galang ketika hati Galang yang masih mencintai mantan kekasihnya. Mampukah Luna teru...