HAPPY READING...
Galang memutuskan tetap pergi kekampus walau tangannya masih terluka, ibunya sudah melarang karena tau keadaan anaknya saat ini tapi ia bersikeras untuk kekampus. Berada dirumah membuat perasaannya makin ga karuan ia berpikir dikampus akan lebih baik karena bisa bertemu teman-temannya.
Galang masuk kekelas disambut Aurel dengan wajah tercengang melihat keadaannya.
"Galang kamu kenapa?"teriaknya melihat tangan Galang yang di balut perban
"Gapapa ko rel aku baik-baik aja"jawab Galang datar langsung menuju tempat duduknya
"ko tangan kamu di perban gitu?"tanya Aurel lagi, Galang belum sempat menjawab saat teman-teman yang lain masuk kedalam kelas
"Lah ko lu ngampus tangan lu kan masih luka Lang"ujar Riko saat menghampiri galang
"Gue sumpek kalo dirumah aja"jawab Galang
"Kamu tau Rik kenapa tangan Galang terluka?"
" abis nonjok kaca dia kemaren"jawab Riko santai dan berhasil membuat Galang memelototinya
"Kamu nonjok kaca kenapa Lang?"panik Aurel, Galang hanya menggaruk belakang kepalanya yang sesungguhnya tidak gatal
"Rik kamu kenapa ga ngasih tau aku kalau Galang terluka"ujar Aurel yang sekarang beralih ke Riko
"Gue gak kepikiran"jawab riko santai membuat Aurel mendengus kesal 'apa ini gara-gars Luna ish' batinnya
"Kantin yuk"ajak Bimo
"Yuk"jawab Andra
"Kalian aja gue ga lapar"ujar Galang
"Ya udah kita duluan"ujar Virgo
Merekapun pergi meninggalkan kelas kecuali Galang dan Aurel"Kamu ga ke kantin Rel?"
"Aku mau disini aja nemenin kamu"ujar Aurel tersenyum 'ini kesempatan aku buat narik perhatian kamu Lang' batinnya.
"Kamu kenapa sampai nonjok kaca Lang?"Aurel kembali bertanya karena belum mendapat jawaban
"Apa ini gara-gara kamu mikirin——Luna"Aurel memegang tangan Galang yang di balut perban
"Lang, Luna udah pergi dan dia yang menginginkan sendiri jadi kamu ga usah merasa bersalah"lanjutnya mengusap lembut tangan Galang
"Entahlah"Galang hanya menjawab singkat
"Aku akan selalu disini didekat kamu, jangan pernah ngerasa sendiri"ujar Aurel lembut membuat galang menatapnya dengan tatapan nanar 'kenapa gue ngerasa biasa aja bukannya gue mencintai gadis ini, tapi kenapa gue lebih suka saat Luna yang ngucapin hati gue ngerasa lebih nyaman' batinnya.
.
.
.
.
Aurel terus berusaha memberikan perhatian lebih pada Galang, dari mulai mengirim pesan menanyakan kabarnya, apa dia sudah makan atau belom dan banyak lagi hal-hal yang jarang banget gadis itu lakukan. Selama ini Galang lah yang selalu memberi perhatian padanya, tapi kini sebaliknya ia rela melakukan semua itu karena tak mau kehilangan Galang. tapi sayangnya Galang merasa biasa saja dengan semua perhatian gadis itu, karena selama ini ia sudah mendapatkan perhatian lebih dari yang Aurel berikan. Siapa lagi kalau bukan dari Luna. Tapi Aurel tak ingin menyerah, ia sudah memutuskan jika Galang tak mau mengajaknya untuk kembali bersama, maka ia lah yang akan memintanya duluan. Persetan dengan gengsi, saat ini yang ia inginkan bisa kembali bersama galang sebelum semuanya terlambat.
.
.
.
.
Aurel mengundang Galang makan malam di apartementnya bahkan ia rela masuk kedapur dan memasak makanan untuk Galang, ia benar-benar berusaha untuk mendapat perhatian dari Galang.Aurel tersenyum puas kala melihat pantulan dirinya dari cermin, seperti biasa ia selalu tampil cantik dan hari ini dia menyempurnakan kecantikannya dengan memakai minidress dengan seutas tali kecil dibahunya, bahkan ia memperlihatkan belahan dadanya,nsungguh saat ini gadis itu bukan hanya cantik tapi juga sexy ia juga menjepit rambutnya menunjukan punggung mulusnya karena dress yang dia pake sedikit terbuka juga dibagian belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA LUNA (END)
RomansaCOMPLETED Luna amat mencintai Galang, tapi Galang sangat membencinya. Luna mengharapkan Galang, tapi Galang mengharapkan gadis lain. Mampukah Luna mendapatkan cinta Galang ketika hati Galang yang masih mencintai mantan kekasihnya. Mampukah Luna teru...