HAPPY READING....
Galang berada dirumah Luna, tempat ia meluapkan segala kesedihannya, tempat ia meluapkan emosinya, tempat ia meluapkan masalahnya tempat ternyaman untuknya. Rumah yang sekarang sudah sah menjadi miliknya karena Galang membeli rumah itu, dengan uang yang ia dapatkan dari hasil kerja kerasnya. Bukan hanya jatuh cinta pada pada pemiliknya, tapi pada rumahnya juga, karena sesuatu yang berbau Luna pasti membawa kenyamanan untuknya, meski itu hanya rumah kecil, rumah yang tidak pernah berubah dari saat masih ada Luna sampe sekarang karena Galang yang menginginkannya seperti itu.
Galang meringkuk di tempat tidur Luna, begini lah Galang saat berada dirumah Luna tak ada keangkuhan, tak ada sikap dingin, tak ada kesombongan, tak ada kemarahan, tak ada kearoganan, tak ada prince ice tak ada pria menawan yang ada hanya seorang pria rapuh yang begitu menderita.
inilah Galang yang sebenarnya karena sampai saat ini hatinya masih belum baik-baik saja, ia masih patah hati setelah kepergian Luna, ia belum moveon karena sampai saat ini masih mencintai Luna, ia merindukan gadis itu amat sangat, semakin hari rasa rindu semakin besar dan menyiksa.
Galang menderita bukan karena mencintai Luna, justru cinta Luna lah yang membuatnya bertahan sampai saat ini, ia menderita karena belum bisa mengatakan rasa cintanya pada Luna, ia menderita karena belum bisa bersama gadisnya itu.
itulah kenapa sekarang ia menjadi manusia super dingin bahkan seperti robot yang tanpa ekspresi kalau pun ada ekspresi hanya sebuah kemarahan. Galang membentuk dirinya seperti itu agar tak ada yang bisa melihat kelemahannya, terbiasa dengan sikap seperti itu membuat Galang menjadi sosok yang angkuh, arogan dan pemarah yang membuat banyak orang ketakutan jika berada di dekatnya.
Galang melihat-lihat foto Luna yang tersimpan dalam ponselnya, ada banyak foto luna di ponsel Galang, tapi banyak yang ia hapus saat belum menyadari perasaannya, hanya ada empat foto yang tersisa.
Poto pertama saat Luna tertawa ceria menampakan semua giginya dengan mata yang sedikit tertutup karena pipi chuby nya, poto itu diambil glGalang dari sosmed Luna ntah kenapa ia suka melihat poto itu padahal saat itu dirinya masih membenci luna. poto kedua saat Luna tersenyum polos selfi di ponselnya, Luna pernah meminjam ponselnya untuk berpoto cukup banyak ia memotret dirinya, dayang semua potonya dihapus saat Galang melihatnya hanya menyisakan satu poto itu. poto ketiga saat Luna memanyunkan bibirnya seperti cemberut, poto itu Galang yang ambil sendiri dengan ponselnya, waktu itu Luna minta poto dengan gaya yang bagus tapi sayangnya Galang mengambil poto Luna saat lagi cemberut menurut Galang itu ngeselin tapi lucu, poto terakhir itu galang ambil saat dia gak sengaja melihat Luna tertidur di perpus, Galang suka melihat Luna dengan wajah polos seperti anak kecil, padahal saat itu mereka lagi marahan.
Galang tersenyum saat kembali mengingat moment pada poto itu ya hanya kenangan tentang Luna yang mampu membuat dia tersenyum.
"heh jelek apa lu ga kangen sama gue, kenapa lu pergi lama banget dasar ngeselin"Galang berbicara pada poto Luna
"aku kangen kamu sayang apa kamu ga kangen juga"Galang mencium poto llLuna.
Dengan cara seperti inilah Galang merasa sedikit tenang ya gadis ngeselinnya itu mampu membuat nya tenang meski hanya lewat gambar.
Sudah lebih dari 1300 hari tanpa kehadiran Luna dalam hidupnya, bukan hal yang mudah untuk Galang melewati semuanya, ia pernah terluka karena cinta bahkan luka itu jauh lebih menyakitkan dari sekarang, bagaimana tidak jika orang yang kita cintai berselingkuh dan yang lebih menyakitkan ketika kekasih kita lebih memilih selingkuhannya dari pada kekasihnya yang selama ini setia menunggu. Galang pernah merasakan itu dlia terluka patah hati karena diselingkuhi dan ditinggalkan oleh Aurel, ia terpuruk tapi mampu bangkit, saat ini ia sama sekali tak mampu melakukan itu, apalagi saat menyadari kepergian Luna karena kesalahan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA LUNA (END)
RomanceCOMPLETED Luna amat mencintai Galang, tapi Galang sangat membencinya. Luna mengharapkan Galang, tapi Galang mengharapkan gadis lain. Mampukah Luna mendapatkan cinta Galang ketika hati Galang yang masih mencintai mantan kekasihnya. Mampukah Luna teru...