JANJI GALANG

97.7K 4.6K 139
                                    

HAPPY READING....

Galang masih menatap tajam Satya, sedangkan Satya masih bersikap santai menghampiri Galang.

"halo gue Satya"sambil mengulurkan tangannya, Galang memperhatikan Satya dari atas sampai bawah

"Galang"ketusnya singkat tanpa membalas uluran tangan Satya.

Luna yang baru selesai mengantar pesanan menatap panik kearah mereka tepatnya kearah Galang, ia bisa melihat kemarahan yang sangat kentara diwajah Galang saat menatap Satya iapun berlari menghampiri.

"Ka S-Satya"ujarnya terbata

"Iya, sayang"jawab Satya santai sambil merangkul pundak Luna. Luna melotot sempurna atas tindakan Satya ia melirik kearah Galang yang sudah mengepal emosi sampai buku jari-jarinya memutih, bahkan galang sudah menggertakan rahangnya tanda dia sudah tak bisa menahan emosinya karena cemburu.

"Apaan sih lu"Luna melepas paksa tangan Satya dari pundaknya, Galang memejamkan matanya sedikit saja Luna terlambat menyadari itu, Galang tak akan segan-segan menghajar Satya.

"Bawain minuman keruangan gue"tatapan tajam Galang pada Luna, seperti sebuah perintah bahwa Luna harus mengantarkan pesananya, Galang kembali melangkah keruangannya dan Luna menghela napas lega.

"lu apa-apaan sih"ujarnya sambil menarik tangan Satya menjauh dari yang lain yang nampak sedikit kebingungan atas kejadian tadi.

"gue cuma pengen kenalan sama cowo yang udah bikin adek gue galau  dan jadi jomblo akut"goda Satya sambil mengacak-acak poni Luna

"lu baru aja mancing kemarahan singa, aish kalau aja tadi gue telat"Luna bergidik ngeri membayangkan keributan yang akan terjadi antara Galang dan Satya

"lu galau ampe bertahun-tahun buat cowo yang sifatnya kaya bocah gitu, apa ga salah"ujar Satya seenaknya

"ish enak aja lu main ngatain dia kaya gitu"cemberut Luna tak terima

"liat aja sikapnya, apa lu ga ngerasa"

"Luna cepet bawa pesanan bos Galang"suara dari Stevi menghentikan perdebatan mereka

"udah sana pulang jangan bikin masalah disini lagi"usir Luna pada Satya

"iya iya gue pergi"ujarnya 'tunggu permainan gue sedikit lagi Lang, gue seneng liat emosi lu kaya tadi'batin Satya sebelum pergi.

'toktoktok'

"masuk"

Luna melirik Galang yang sibuk dengan berkas-berkasnya, dengan perasaan super gugup Luna melangkah menghampiri meja Galang.

"ini mi- minumanmu"Luna menaruh kopi itu diatas meja dan bergegas dari ruangan itu

"duduk"suruh Galang membuka suaranya, Luna masih diam mematung.

"duduk disana"Galang menunjuk sofa tamu yang ada diruangan itu

"m-mau ngapain, aku h-harus kembali k-kerja"ujarnya terbata

"aku bilang duduk ya duduk atau mau aku paksa"ujar Galang, Luna menggeleng dan langsung duduk di sofa. galang menyunggingkan sedikit senyuman emosinya mereda melihat tingkah polos Luna saat ketakutan.

Luna duduk diam sambil terus tertunduk tak berani bergerak apalagi membuka suaranya, karena tau Galang masih sangat emosi tak ingin tindakannya malah menambah emosi Galang.

Galang terus memandangi dan menatap gemas gadis yang sangat dirindukan beberapa hari ini,nsebenarnya ia sengaja menyuruh Luna berada diruangannya karena ingin terus berada di dekat gadis itu setelah beberapa hari mereka berpisah, tapi yang ada dipikiran Luna justru berbeda jadilah mereka saling terdiam cukup lama.

SETULUS CINTA LUNA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang