HAPPY READING...
Sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam terparkir di depan rumah Luna, seseorang pria 40 tahunan keluar dari mobil itu dengan mengenakan setelan jas hitam dan juga kaca mata hitam, melirik ponselnya memastikan alamat yang dituju benar, pria dewasa itu melangkah kerumah Luna.
'Toktok'
Luna yang asik menonton televisi dikagetkan suara ketukan pintu bangkit membukakan pintu.
"Permisi apa benar ini rumah nona Luna"sapa pria berjas hitam tadi
"Iya dengan saya sendiri, maaf ada keperluan apa dengan saya"jawab Luna sopan
"Apa anda bisa ikut dengan saya, bos saya ingin bertemu dengan anda"ujar pria berjas itu lagi, Luna mengernyitkan dahinya
"Bos anda siapa?"ujar Luna takut-takut
"Tuan Dirga pradipta, bos saya ingin bertemu anda nona"Luna sedikit terbelalak mendengar nama yang tadi pria itu sebutkan.
'Dirga pradipta itukan nama papahnya Galang, kenapa dia mau ketemu gue apa dia udah pulang dari london, tapi kenapa pria ini yang jemput gue, apa Galang yang nyuruh orang ini' batinnya merasa was-was.
"Apa anda disuruh Galang untuk menjemput saya?"tanya Luna sedikit ragu
"Tidak, tuan Dirga sendiri yang ingin bertemu dengan anda tanpa tuan Galang"
'DEG'
'Kenapa papahnya galang ingin bertemu gue secara pribadi' Luna meneguk ludahnya, jantungnya berdetak lebih cepat
"Bisakan nona?"Luna sadar dari lamunannya saat orang suruhan papa Galang kembali bertanya.
"Ba-baik saya siap-siap dulu, anda ingin minum apa biar saya buatkan"ujar Luna sedikit gugup
"Tidak usah nona, biar saya tunggu di mobil".
.
.
.
Luna mengenakan dress warna krem dibawah lutut dengan cardigan berwarna lebih tua dan plat shoes warna hitam, mengerai rambut panjangnya dengan jepit rambut berbentuk pita kecil disampirkan di dekat telinganya ditambah polesan natural dengan lipstick berwarna soft. Sederhana tapi nampak begitu manis.Menghela nafas gugup sebelum keluar dari rumah.
.
.
Sepanjang perjalanan Luna terus meremas kedua tangannya, sesekali menggigit bibirnya tanda jika dirinya benar-benar gugup. Tak ada obrolan dalam mobil itu suasana hening menambah kegugupan Luna.Mobil itu memasuki sebuah gerbang besar sebelum berhenti di depan rumah mewah bercat putih.
Luna menganga saat keluar dari mobil memperhatikan tempat itu.
Rumah mewah bergaya eropa terdiri dari tiga lantai, pilar-pilar besar menghiasa rumah itu. halaman yang begitu luas dengan beberapa pohon dan tanaman bunga yang menghiasi sekitar rumah itu, sebuah gazebo dan kolam ikan terasa begitu nyaman untuk bersantai.gl arasi luas dengan beberapa mobil berjejer rapi, rumah itu tampak begitu mewah menandakan pemiliknya pasti bukanlah orang biasa.
Kembali meneguk salivanya menahan kekagumannya ' astaga rumah Galangbesar banget' Luna terus mengerjap matanya.
Luna tidak menyangka dalam rumah Galang begitu mewahnya"meski ia pernah datang kerumah Galang , tepatnya saat Galang pulang dari rumah sakit beberapa tahun lalu, ia datang untuk melihat Galang terakhir kali sebelum ia pergi, itupun dari kejauhan ia tak pernah melihat dari dekat. Galangpun tak pernah membawanya kerumahnya, karena Galang tak ingin keluarganya tahu ia berpacaran dengan Luna yang menurutnya gadis biasa, tapi itu dulu.
Dan Saat ini Luna berada dirumah Galang untuk bertemu orang tua kekasihnya itu. Sebenarnya Galang sendiri sudah berencana mengajak Luna kesini untuk bertemu dengan orang tuanya saat mereka kembali dari london, tapi sepertinya rencana itu tak akan terjadi karena Luna sudah berada dirumahnya atas keinginan orang tuanya, Luna datang sendirian ya sendirian dan itu membuatnya gugup setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA LUNA (END)
RomanceCOMPLETED Luna amat mencintai Galang, tapi Galang sangat membencinya. Luna mengharapkan Galang, tapi Galang mengharapkan gadis lain. Mampukah Luna mendapatkan cinta Galang ketika hati Galang yang masih mencintai mantan kekasihnya. Mampukah Luna teru...