SAAT KAU PERGI

164K 6.7K 421
                                    

HAPPY READING

Keadaan Rumah Galang begitu ramai setelah kedatangan teman-temannya, mereka berkumpul di kamar Galang, asik mengobrol dan becanda, sesekali Riko melirik Aurel yang sibuk menyuapi Galang dan mendengus kesal.

'dreet dreet' getar hape Riko tanda ada sebuah pesan masuk.

'Rik gue pergi, maaf gue gak bilang, gue tau lu ga bakal ngizinin kalo gue pamit langsung, untuk sekarang ini yang terbaik buat gue, maaf kalo egois gue benar-benar harus pergi jauh, tapi percayalah satu hal gue akan baik-baik aja, gue ga akan ngelakuin hal yang buat lu kecewa, makasih buat semuanya gue sayang sama lu sebagai seorang kakak, gue akan merindukan lu...bye kaka ngeselin😜😜' isi pesan Luna, Riko membelalakan matanya.
Dia menelepon Luna tapi nomernya sudah gak aktif.

"Bodoh"gumamnya

"Gue pergi dulu"pamit Riko pada semua

"Kemana, ada apa sama lu rik?"tanya Andra melihat raut panik di wajah Riko

"Ada urusan, udah yah"Riko langsung berlari keluar dari rumah Galang, membuat teman-temannya melongo.

"Riko kenapa sih?"tanya Bimo yang lain hanya menggeleng.

"Dasar bodoh, kenapa mesti lu lagi yang berkorban"gerutunya terus melajukan mobil.
.
.
.
.
Smpai di rumah Luna ada Sisil juga yang tak kalah paniknya darinya.

"Sisil, mana Luna?"tanya Riko langsung, Sisil menggeleng dengan mata berkaca

"Apa lu juga dapat pesan dari dia"tanya Riko dan Sisil pun mengangguk.

"Dasar keras kepala si Luna"omel Riko tak habis pikir

"Kita harus gimana rik"ujar Sisil dengan wajah khawatir

"Ayo kita cari dia mungkin aja belom jauh"Riko dan Sisil bergegas masuk mobil.
.
.
.
Mereka menuju stasiun, saat tiba mereka bergegas mencari gadis itu, puas mencari tapi tak menemukan keberadaan Luna.

"Apa lu yakin dia pergi naik kereta?"tanya Sisil

"Gue juga ga yakin sih, tapi gue udah minta Laras dan Nadine untuk nyari di terminal dan bandara"jawab Riko

"Luna lu dimana sih kenapa lu ninggalin gue"ujar Sisil perasaannya sungguh takut karena ia tau keadaan sahabatnya tak baik-baik saja.

"Sabar kendaliin diri lu"Riko menepuk bahunya

"Gue takut sesuatu yang buruk terjadi sama Luna rik..hiiks"sisil pun mulai terisak.

'dreet dreet' Riko menerima sebuah pesan dari Nadine dan Laras mereka bilang Luna tidak ada di terminal atau bandara.

Sisil makin kalut, ia benar-benar takut sesuatu yang buruk terjadi sama luna.

"Luna akan baik-baik aja, dia gadis kuat yang ga akan mudah putus asa dia cuma mau nenangin dirinya, gue percaya sama dia"ujar Riko menenangkan Sisil, Sisil menatap nanar Riko

"Percaya sama gue sil, Luna ga akan ngecewain kita dengan ngelakuin hal buruk. Dia cuma butuh waktu sendiri"Riko merangkul sisil untuk meyakinkannya dan Sisil mengangguk lega.
.
.
.
.
.
Galang tengah tiduran dikamarnya, Aurel dan teman-temannya sudah pulang mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

'Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif' Galang mengernyitkan alisnya.

"Tumbenan hapenya ga aktif"ujarnya sedikit kecewa saat tak bisa menghubungi Luna.

Memejamkan mata mengingat kembali kata-kata dokter tadi 'jadi ternyata selama ini lu nemenin gue jelek, kenapa? gue udah maki-maki lu, apa lu ga marah sama gue kenapa lu masih peduli sama gue' batinnya.

SETULUS CINTA LUNA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang