HAPPY READING...
Sudah satu minggu Galang dan Riko tak bertemu pacarnya, karena mereka tengah dinas diluar negeri mau tak mau harus rela menggalkan pacar mereka.
Riko yang sudah terbiasa meninggalkan Sisil untuk urusan pekerjaan nampak santai, berbeda dengan Galang yang uring-uringan sendiri karena harus berjauhan dari Luna.
Satu minggu tak bertemu, Galang merasa harinya tak bersemangat. Jika saja ini bukan proyek penting ia lebih memilih mengutus Riko untuk menghandiri kerja sama bisnis mereka dengan pihak asing. Galang memang berencana mengembangkan bisnis ketingkat internasional ia bekerja sama dengan salah satu tempat wisata dinegara jepang itulah mengapa ia harus mendatangi pertemuan penting ini.
Galang terus memandangi layar ponselnya menatap foto kekasihnya, salah satu pengobat rindunya.
"Mau berapa lama lu pandangin tuh foto orangnya ga bakal nongol Lang"goda Riko membawa dua cangkir kopi untuk dia dan Galang
"Aish Rik lu ga ngerti aja gimana kangennya gue sama Luna"Galang mendengus sambil menerima kopi yang Riko berikan.
"Lu pikir gue ga kangen sama Eisil, tapi seenggaknya gue ga lebay kaya lu"goda Riko lagi Galang kembali mendengus kesel.
.
.
.
.
.
Luna mengeluarkan brownies yang baru matang dari dalam oven, matanya berbinar ditemani seorang wanita paruh baya yang tak kalah berbinar melihat hasil karya mereka."Wah kuenya sudah jadi"teriak seorang wanita paruh baya
"Udah mah, ini hasil kerja kita berdua"Luna menunjukan kuenya pada mamah Galang.
Saat ini Luna tengah berada dirumah Galang, mamah Galang yang memintanya datang untuk mengajari membuat kue. Hubungan Luna dan keluarga Galang sudah sangat dekat, mamah Galang sendiri menganggap Luna bukan hanya kekasih anaknya tapi seperti anak sendiri. Terlebih adik Galang, Cindy, ia begitu akrab dengan Luna dan sering meminta calon kaka iparnya itu menemaninya.
.
.
.
.
Luna mengernyit melihat layar ponselnya ada 27 panggilan tak terjawab dan 20 pesan semua dari Galang, buru-buru membuka isi pesannya dan belum sempat membuka pesan ponselnya kembali berdering."Halo"
"HEH KEMANA AJA SIH KENAPA PANGGILANKU BARU DIANGKAT"
Luna menjauhkan ponselnya saat mendengat teriakan Galang
"Astaga Lang bisa gak sih gapake teriak-teriak"protes Luna terlampau syok mendengar bentakan kekasihnya
"Siapa suruh teleponku diabaikan, lagi ngapain sih?"
"Aku lagi dirumahmu baru selesai bikin kue sama mamah, hapeku lagi dichas dikamarmu makanya ga kedengeran pas kamu telpon"
"Kamu lagi apa, sayang?"
"Lagi mikirin kamu, kangen kamu tau"
"Baru juga seminggu yang gak ketemu"
"Heh seminggu itu lama, emang kamu ga kangen"
"Aku juga kangen makanya aku lagi tiduran dikamarmu"
"Hufh, jadi pengen cepet pulang biar bisa tidur disampingmu"
"Heh jangan berpikiran mesum"
"Siapa yang mikir mesum aku cuma pengen tidur disampingmu, masa ga boleh"
"Ga boleh sebelum ada ikatan sah bukan mahram"
"Wah kayanya ada yang ngasih kode minta di halalin nih"
"Iiih kamu mah"
"Ya udah aku mau lanjut kerja lagi, kamu jangan nakal disana yah, sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA LUNA (END)
RomanceCOMPLETED Luna amat mencintai Galang, tapi Galang sangat membencinya. Luna mengharapkan Galang, tapi Galang mengharapkan gadis lain. Mampukah Luna mendapatkan cinta Galang ketika hati Galang yang masih mencintai mantan kekasihnya. Mampukah Luna teru...