Part 2 (Melody)

6.7K 517 22
                                    

Sekarang aku sedang berada dilapangan. Memperhatikan ketua BEM yang sedang berceloteh ria.
Aku masih sangat malas melihat si pendek itu, siapa lagi kalau bukan ka Melody.

Dari pada mendengarkan semua ucapannya lebih baik aku mendengar musik lewat erphoneku lebih bermanfaat dibandingnkan mendengar senior-seniorku yang menyebalkan.

Bodoamat deh tuh cewek pendek mau ngomong apa kek peduli amat, urusan pengarahan bisa ku tanyakan nanti kepada Jeje.


I'm in love with the shape of you hhm hmm

Aku menikmati setiap lantunan lagu yang aku dengar lewat erphoneku. Ah asik sekali.

Tiba-tiba saja seseorang disampingku menyenggol lenganku.

Aku hanya mendelik malas menatappnya.

"Kenapa lo?"

Orang yang ku ketahui bernama Gaby itu hanya mendelik delikan matanya menunjuk ke arah depan.

Aku mengikuti arah pandang Gaby dan.






DEG!!!


Ka Melody dan antek-anteknya itu sedang menatapku begitu tajam seakan ingin memakanku saja.

Dengan santai aku melepaskan earphoneku dan menatap mereka seakan aku bertanya "kenapa?"

Dan sekarang ku lihat ka Melody mendekat kearahku dan mengambil handphoneku seenaknya.

"Balikin gak!" Ucapku berdiri dan lantang.

"Heh! Lo punya sopan santun gak?!"
Kini terlihat ka Naomi menatapku begitu tajam.

Dan ka Melody menghalangi Ka Naomi memberikanya isyarat kalau semua ini biar dia yang menyelesaikannya.

Ka melody menghampiriku dengan gaya sok anggunnya.

"Mau handphonenya?"

"Iya" kini aku sedikit ciut menatap cewek mungil ini.

Dia berbicara begitu santai namun membuatku mati berdiri karna tatapannya yang begitu mengintimidasi.

"Lari 10x lapangan sekarang!!!"
Ucap ka Melody tepat didepan wajahku dengan begitu lantang dan keras.

Aku yang diperlakukan seperti itu sontak langsung lari ngibrit lapangan.

"Sialan tuh sipendek, untuk gw kaga jantungan"






******




Kinal sedang melakukan hukumannya lagi untuk kesekian kalinya.

Semua Maba sudah dibubarkan dari lapangan.

Tapi Melody masih setia dipinggir lapangan mengawasi juniornya yang begitu tidak tau aturan.

"Suruh siapa berhenti, cepet lari"
Melody berteriak, saat melihat Kinal berhenti untuk mengatur nafasnya.

"Awas aja lo pendek, gw udah jadi mahasiswi resmi disini mah, tau lo"

Kinal menggerutu disetiap larinya.

"Ah anjir, mati dah gw lama-lama, 1x lagi semangat Kinal"
Kinal menyemangati dirinya sendiri untuk melakukan hukuman itu.

"Huft ahh"
Kini kinal mengatur nafasnya yang tersengal-sengal, menidurkan badanya ditengah lapangan.

"Akhirnya selesai juga, makasih yaallah" ucapnya menghirup udara dalam-dalam memasukannya dalam sistem pernafasannya.

"Capek ya?"
Melody menghampiri Kinal dengan wajah remehnya.

KINAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang