Sayup-sayup suara penyanyi yang sedang menyanyikan sebuah lagu dengan nada yang begitu mendayuh membuat perasaan gadis cantik yang kini terlihat menatap dengan tatapan kosongnya, semakin resah.
Mencintai seseorang terkadang membuat kita menjadi seseorang yang bodoh, tak bisa berfikir dengan akal logika.
Ingin rasanya bisa ada didekat nya, mengobrol dengannya berbagi hal apapun denganya.
Itu yang dirasakan Naomi, mencintai dalam diam itu sangat menyiksaanya, jadi hari ini ia memutuskan untuk bertemu dengan Kinal, ia tekadkan hatinya untuk bisa lebih dekat dengan Kinal.
Demi rasa cintanya kini ia menurunkan egonya, menghubungi Kinal lebih dulu, memintanya untuk bertemu.
"Ka" ucap Kinal yang baru saja datang.
"Hai" ucap Naomi dengan senyum yang begitu cantik.
Kinal hanya menanggapinya dengam senyuman yang tak kalah indahnya, lalu ia mendudukan tubuhnya, menghadap Naomi yang kini terlihat lebih berbeda.
"Mau pesen apa?" Ucap Naomi membuka suara.
"Aku udah makan ka, cappucino late aja deh" ucap Kinal.
Terlihat Naomi memanggil pelayan itu membacakan pesananya, mereka hanya memesan dua minuman dan cemilan ringan.
"Jadi ada apa? Tumben ngajak ketemu" ucap Kinal sambil sesekali menyesap minumannya.
"Gak ada apa-apa, pengen ketemu aja" ucap Naomi santai.
Kinal mengerutkan dahinya tanda bingung. Karna tak biasanya Naomi mengajaknya bertemu tanpa alasan seperti ini.
"Emang kalau ketemu lo harus ada apa-apanya ya?"
"Ya gak sih" jawab Kinal menggaruk lehernya menghilangkan rasa tak enaknya.
"Kok ka Naomi gak ikut pergi?" tanya Kinal.
"Pergi kemana?" Tanya balik Naomi.
"Tadi Ve ijin ke gw mau pergi bareng Ka Mel" ucap Kinal yang lagi terlihat meminum minumannya.
"Hah? Ijin? Maksudnya?"
Naomi mengerutkan dahinya ia menatap bingung atas apa yang Kinal ucapkan, Mereka memang sore ini akan pergi hanya sekedar nyalon bareng tapi Naomi memang tak ikut karna ingin bertemu Kinal.
Uhuk!!!
Kinal tersedak, ia baru menyadari kata-katanya, kini ia memuatar otaknya agar Naomi tak bertanya lebih kepadanya.
Naomi menatap Kinal begitu tajam seakan menuntut senuah penjelasaan.
"Euu iya ijin gitu, kan kemaren gw nginep di rumah dia,trus dia bilang ke gw kalau dia mau pergi ama ka Mel gitu" ucap Kinal panjang lebar.
"Sejak kapan lo manggil Ve dengan sebutan Ve tanpa ada kata kaka?"
Lagi-lagi pertanyaan Naomi mampu membuat Kinal diam berfikir begitu keras.
Sebenarnya Kinal bisa saja mengatakan yang sebenanrnya, tapi dia hanya takut kalau Veranda tak siap dengan keadaan selanjutnya.
"Euu itu gak sengaja ka hehe maksudnya ka Ve gitu, iya gitu ka" ucap Kinal dengan senyum canggungnya.
Naomi hanya memandang Kinal dengan tatapan curiganya menatap Kinal begitu intens.
"Mending kita sekarang samperin mreka deh, mereka ada disini juga, yuk" ucap Kinal yang langsung menarik tangan Naomi untuk berdiri dan mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINAL [END]
FanfictionRank#40 In Factfiction. 7/8/17. Seorang Gadis 19 tahun dengan gaya petakilannya, memulai hidupnya menjadi seorang mahasiswi disalah satu universitas ternama diJakarta, memulai hidupnya dengan segala keunikannya.