"Apa maksud kalian?!"
"Yona itu perempuan. Bagaimana bisa dijodohkan dengan Kinal?!"
"Saya tidak meminta persetujuan anda! saya yang membesarkan Yona sekalipun Yona anak kandung anda tapi tetap saja saya dan istri saya lah yang membesarkan Yona!"
"Kalian gila! Bagaimana kalau Kinal dan Yona tak menyetujui perjodohan ini?"
"Haha mereka jelas setuju, mereka saling mencintai!"
Veranda memundurkan badannya, menjauh dari pertengkaran antara kedua orang tua Yona dan kedua orang tua nya.
Kaki nya terus melangkah tak tentu arah, air mata nya jatuh merembas membasahi pipi chubynya, dia menggeleng mengeyahkan omongan dari Papah Yona, dia terus menghapus ucapan itu walau kata-kata itu terus berputar terulang dalam otaknya.
Kalau pada kenyataanya Yona dan Kinal memang saling mencintai, bagaimana dengan dirinya sendiri, dia tidak bisa membayangkan harus kehilangan sosok Kinal tapi dia juga tidak mungkin menyakiti perasaan adiknya sendiri yang baru saja dia temui.
Dia menangis tersedu seakan detik ini juga dia akan benar-benar kehilangan sosok Kinal, pernikahan Kinal dan Yona hanya tinggal beberapa hari lagi, keputusan kedua orang tua Yona dan Kinal tak bisa dia ubah, sekalipun papah nya yang meminta.
Veranda dan kedua orang tuanya memang memutuskan untuk bertemu orang tua yang membesarkan Yona di Bandung, Veranda mendapat alamat ini dari Yona langsung, Yona sudah mengetahuinya kalau dia adalah adik kandung dari Veranda, saat kedua orang tua Ve meminta Yona untuk tinggal bersama mereka Yona menyetujui nya tapi mereka semua harus meminta izin pada kedua orang tuanya yang berada di Bandung.
Semuanya sudah jelas, mungkin sore nanti Yona sudah tinggal di rumah Veranda, namun tentang perjodohan antara Yona dan Kinal. Veranda tak mengerti akan seperti apa jadinya nanti, kedua orang tuanya sudah membantah semua rencana itu tapi tidak bisa, keputusan tetap keputusan bahkan sekarang pernikahan Yona dan Kinal akan dipercepat.
2 minggu lagi pernikahan itu akan berlangsung. Baik Yona atau pun Kinal belum mengetahuinya.
.
."Mamah telpon, kita harus pulang ke Bandung sekarang."
Kinal menyeringitkan dahinya."Sekarang? Untuk apa?" Tanyanya duduk didepan Yona yang duduk di ranjang miliknya.
"Aku gak tau, disana ada keluarga Veranda juga.
Kinal semakin menatap Yona yang sedang memasukan pakaian nya kedalam tas. "Loh. Ve kebandung?"
"Heem" jawab Yona tanpa melihat Kinal.
"Sejak kapan?"
"Pagi tadi mungkin "
"Kok gw gak tau ya"
Yona menggidikan bahunya tidak tau.
"Jadi sekarang ke bandung?"
"Iya."
Setelah memikirkan sejenak, akhirnya Yona dan Kinal berangkat ke bandung menggunakan kereta api, itu perintah Papah Yona agar lebih cepat.
Jakarta-Bandung menggunakan kereta api hanya membutuhkan waktu 2 jam saja, dan kini Kinal dan Yona sudah memasuki rumah kediaman orang tua Yona.
Kinal menghentikan langkahnya ketika matanya melihat kalau semua keluarganya sudah berkumpul, kaka nya yang tinggal di Jakarta pun hadir, ada apa ini? Pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINAL [END]
FanficRank#40 In Factfiction. 7/8/17. Seorang Gadis 19 tahun dengan gaya petakilannya, memulai hidupnya menjadi seorang mahasiswi disalah satu universitas ternama diJakarta, memulai hidupnya dengan segala keunikannya.