"Ve...Veranda.."
Tubuhnya seketika menegang, saat suara yang sangat ia kenal menyadarkan dia dari aksinya. Dia berdiri bermaksud mengejar Veranda."Ve..tunggu..." Langkahnya terhenti saat tangan Kinal melingkarkan tangannya di pergelangan tangan miliknya, gadis itu terlihat sangat merasa bersalah, tubuhnya ia sandarkan lagi di ranjang milik Kinal.
"Sory... " Ucapnya begitu lirih, menundukan kepalanya, matanya memerah, sungguh dia tak bermaksud membuat Kinal dan Veranda berselisih paham akan hal yang ia lakukan.
Kinal memejamkan matanya meredam segala sesak yang menyerang dalam dadanya, di tatap gadis yang kini menampakan penyesalan begitu mendalam matanya seakan terus mengucapkan kata maaf. "Gapapa ka, makasih untuk makanan nya"
"Nal..sekali lagi aku minta maaf,aku janji akan jelasin semuanya sama Ve"
"Gak perlu ka, Veranda biar aku yang urus, aku yakin dia gapapa,biarin dia sendiri dulu."
"Maafin aku Nal, gara-gara aku, kamu sama Ve jadi ri... "
"Kaa, aku gapapa kok, udah ya, mending sekarang ka Naomi pergi kuliah, sama kan jam nya sama Yona?"
Naomi mengangguk mengiyakan ucapan Kinal, hatinya berdetak kencang saat tangan Kinal menggenggam tangannya.
"Euh.. Yaudah aku ke kampus dulu ya Nal, sekali lagi aku minta maaf"
Kinal hanya mengangguk mencoba tersenyum menjawab ucapan gadis dengan sorot mata yang tajam.
"Ka Naomi, nyari Yona? Dia udah berangkat pagi-pagi banget"
Kinal sedikit terkejut akan kehadiran Naomi didepan matanya sepagi ini, Kinal fikir Naomi mencari Yona, karna mereka satu fakultas, tapi ternyata tidak."Euh enggak kok, aku kesini cuman mau ngasih ini" Ucap Naomi dengan ragu memberikan sekantong plastik yang berisikan bubur untuk Kinal.
"Buat aku?"
"Iya, tadi gak sengaja liat tukang bubur dideket rumah jadi inget kamu"
"Makasih ya ka repot-repot hehe jadi enak nih"
Naomi hanya tersenyum sangat tipis menjawab ucapan Kinal. Kinal mempersilahkan Naomi masuk hanya sekedar basa basi, tetapi Naomi malah mengiyakan nya dan berjalan masuk ke kamar Kinal.
Kinal dengan antusias membuka sterofom yang berisikan bubur hangat yang dibawa Naomi, perutnya memang sedang lapar, beruntung sekali sekarang Naomi membawa kan bubur untuknya, karna pagi tadi Yona sudah berangkat kuliah dan tak menyediakan apa-apa untuk Kinal.
"Ka Naomi gak makan?"
"Aku udah kok"
"Oh hehe yaudah aku makan ya ka"
Naomi terus memandangi Kinal yang dengan lahap memakan bubur yang ia bawa, rasa hangat langsung menjalar menyelimuti hatinya, dia bahagia.
"Kenapa? Mau?"
"Eh, Enggak" Ucap Naomi menggeleng tersenyum malu, pipinya sudah bersemu merah dia tertangkap basah oleh Kinal.
Kinal terus mengunyah dengan lahap makananya tanpa memperdulikan Naomi yang terlihat salah tingkah.
"Maaf.. " Naomi menyentuh ujung bibir Kinal dengan sangat pelan, Kinal yang terkejut akan aksi Naomi seketika menegakan tubuhnya, mata mereka bertemu hingga seperkian detik, sentuhan Naomi di bibir Kinal begitu terasa lambat sperti gerakan slow Motion.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINAL [END]
FanfictionRank#40 In Factfiction. 7/8/17. Seorang Gadis 19 tahun dengan gaya petakilannya, memulai hidupnya menjadi seorang mahasiswi disalah satu universitas ternama diJakarta, memulai hidupnya dengan segala keunikannya.