Suara kokokan ayam jantan terdengar begitu mengusik telinga gadis manis yang sekarang terlihat mengucek matanya, menyadarkan kesadaran sepenuhnya.
Dia mengedarkan pandanganya ke segala penjuru kamar dengan warna biru muda yang khas. Dia tak mendapatkan sosok Veranda dikamarnya.
Saat matanya masih mencoba mencari sosoknya, tiba-tiba ia mendengar ada gerakan dari luar, pintu kamar Veranda terbuka dan terlihat lah gadis cantik yang membawa sebuah nampan berisi sepiring nasi goreng dengan telor setengah matang dan satu gelas susu putih.
Veranda berjalan mendekati Kinal yang masih memandanginya tanpa berkedip, Kinal tertegun akan penampilan Veranda, yang masih menggunakan piyama tidurnya yang sangat tipis memperlihatkan kaki mulusnya, rambut yang ia kuncir asal seakan membuatnya terlihat sexy pagi ini.
"Pagi, sayang" ucap Ve menaruh nampan yang ia bawa.
"Gimana tidurnya?" Tanya Ve lagi yang menangkup pipi Kinal dengan sedikit senyum menggodanya.
Kinal hanya diam membeku menikmati setiap sentuhan Veranda. Pagi ini Verandanya begitu nakal menggodanya dengan tatapan yang ah tidak bisa Kinal jelaskan.
"Kok diem aja?" Tanya Ve lagi.
"Eh" ucap Kinal kaget menyadarkan lamunannya.
"Kenapa?" Veranda bertanya seakan tak mempunyai dosa apapun, tak tahu kah kalau sekarang Kinal sedang menahan deguban jantungnya yang berdetak hanya karna perlakuannya.
"Gapapa, awas mau mandi ah" ucap Kinal yang turun dari ranjang milik Veranda.
"Hahahahaha" Veranda tertawa melihat Kinal yang begitu gugup.
"Sayang, aku mandi di kamar mandi bawah ya, sarapannya jangan lupa dimakan" ucap Ve sedikit berteriak.
"Iya" jawab Kinal yang tak kalah berteriak.
Veranda pun keluar dari kamarnya menuruni tangga.
"Hey sayang, udah bangun" sapa papahnya Ve.
"Pagi Pah, Mah" ucap Ve mencium pipi kedua orang tuanya.
"Temen mu belum bangun Ve?" Tanya papahnya.
"Udah kok Pah, lagi mandi" ucap Ve.
"Hari ini libur ngampus kan? Kalian mau kemana? Mamah sama papah mau pergi kerumah saudara dibandung, kamu mau ikut?" Ucap Mamahnya Ve dengan tangan yang beekerja mengoleskan selai pada roti.
"Emm kayanya enggak deh Mah, Ve dirumah aja deh" jawab Ve.
"Oh yaudah deh" ucap Mamahnya Ve.
"Temenmu cewek kan Ve?" Tanya Papahya Ve.
"Yaiyalah pah, masa Ve masukin cowok ke kamar" Jawab Ve sebal.
"Ya kali aja kan" ucap Papahnya lagi.
"Udah-udah kok malah ribut, udah sana kamu cepet mandi" ucap Mamahnya.
Ve hanya menyemberutkan mukanya, berjalan acuh meninggalkan kedua orang tuanya.
**
Kinal keluar dari kamar mandi menggunakan celana boxer dan kaos oblongnya, rambutnya yang pendek sedang ia keringkan dengan handuk yang ia pegang.
Untuk ukuran perempuan Kinal memang mempunyai badan yang atletis, dengan bahu bidang yang tegap, badan yang cukup tinggi, rahang yang keras dia benar-benar terlihat maskulin, apalagi kalau sudah seperti mengacak-acak rambutnya yang basah diselingi senyum khasnya, ah Kinal benar-benar menawan.

KAMU SEDANG MEMBACA
KINAL [END]
FanfictionRank#40 In Factfiction. 7/8/17. Seorang Gadis 19 tahun dengan gaya petakilannya, memulai hidupnya menjadi seorang mahasiswi disalah satu universitas ternama diJakarta, memulai hidupnya dengan segala keunikannya.